Ramai Negara Sekutu Israel Berbalik Jadi 'Musuh', Netanyahu Terpojok

1 day ago 4

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara memutuskan berseberangan dengan Israel. Masalahnya berasal dari langkah agresif yang dilakukan Israel pada wilayah Gaza Palestina dan sejumlah wilayah Arab lainnya.

Mereka mengecam persoalan tersebut. Salah satunya adalah Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya jadi pendukung terbesar Israel juga mulai memusuhi negara itu.

Selain itu ada juga Jerman, Inggris, Kanada, dan Perancis yang mengecam aksi Israel. Berikut penjelasan soal negara-negara sekutu yang mulai mengkritik Israel:

1. AS

Hubungan yang mulai mendingin antara AS dan Israel terjadi usai kunjungan presiden Donald Trump ke sejumlah negara timur. Lawatan itu mempertemukan Trump dengan pemimpin yang anti Tel Aviv.

Pada 19 Mei, Trump bertemu dengan pemimpin Islamis Suriah, Ahmed al-Sharaa di Riyadh Arab Saudi untuk membahas pencabutan sanksi AS pada Suriah. Trump juga memujinya sebagai pemimpin sejati.

Pertemuan itu juga memunculkan pesan yang jelas pada Israel. Yakni penghinaan pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kejengkelan pada Israel yang gagal melakukan gencatan senjata di Gaza.

"Pemerintahan ini sangat frustrasi dengan Netanyahu dan rasa frustrasi itu terlihat," kata David Schenker, mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat di bawah mantan Presiden Republik George W. Bush.

Sumber mengatakan AS tak akan meninggalkan Israel. Meski begitu disebutkan Trump punya pesan AS memiliki kepentingan sendiri di Timur Tengah dan tidak ingin ada yang menghalanginya.

"Kesabaran AS telah terkuras bukan hanya oleh penolakan Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata di Gaza, tetapi juga penolakannya terhadap perundingan AS dengan Iran mengenai program nuklirnya."

"Meskipun secara terbuka menegaskan hubungan AS-Israel tetap kuat, pejabat pemerintahan Trump secara pribadi telah menyatakan kekesalannya dengan penolakan Netanyahu untuk mengikuti posisi Washington terkait Gaza dan Iran," tambah sumber itu.

2. Jerman

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengecam Israel karena konflik yang kembali memanas di Gaza. Dia menyatakan tidak memahami dan tidak bisa membenarkan perang tersebut.

Dia mengatakan serangan militer tersebut tidak masuk akal dan tidak bisa dipahami lagi.

"Serangan militer besar-besaran Israel di Jalur Gaza tidak menunjukkan logika apapun bagi saya. Bagaimana itu bisa melayani tujuan memerangi teror? Dalam hal ini, saya sangat, sangat kritis," kata Merz, dilansir Reuters.

"Saya bukan orang pertama yang mengatakannya... Tapi saya rasa waktunya sudah tiba untuk menyatakan secara terbuka bahwa apa yang saat ini terjadi sudah tidak bisa dipahami lagi."

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Johann Wadephul dan mitra koalisi junior Partai Sosial Demokrat (SPD) juga menyerukan menghentikan ekspor senjata ke Israel. Dengan begitu menghindari keterlibatan jerman pada kejahatan perang.

3. Inggris-Kanada-Perancis

Ketiga negara tersebut mengancam akan memberikan sanksi pada pemerintahan Netanyahu jika tidak menghentikan serangan Gaza dan mencabut pembatasan bantuan kemanusiaan.

"Penolakan Pemerintah Israel terhadap bantuan kemanusiaan esensial bagi warga sipil tidak dapat diterima dan berisiko melanggar Hukum Humaniter Internasional," tulis ketiga negara dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh pemerintah Inggris, dikutip dari Reuters.

Inggris, Kanada, dan Perancis juga menentang perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat. Bahkan mengancam akan melakukan sanksi untuk Israel.

Dalam pernyataan itu, mereka menyatakan tetap mendukung Israel. Namun tetap menegaskan serangan pada Gaza tidak proporsional dan ketiga negara tak bisa diam saja.

"Kami tidak akan tinggal diam saat Pemerintah Netanyahu melakukan tindakan keterlaluan seperti ini," ujar tiga negara.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Raksasa Eropa 'Serang' Israel hingga Harga Emas Ambruk

Next Article Protes Besar-Besaran Guncang Israel, Laut Manusia 'Goyang' Netanyahu

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|