Ratusan Ribu Orang Terjebak Saat Israel Bombardir Gaza

4 hours ago 8

Warga Palestina yang diusir paksa pasukan Israel dari Gaza utara di sepanjang jalan pantai menuju selatan, Selasa, 16 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA — Tank dan jet Israel menggempur Kota Gaza pada Kamis (18/9/2025) yang mendorong warga Palestina mengungsi ke selatan. Warga Gaza pun terus menerus menuju ke selatan dengan berjalan kaki, naik kendaraan dan menggunakan kereta keledai untuk mengangkut tumpukan barang-barang mereka.

"Ada tembakan artileri, serangan udara, tembakan quadcopter dan drone. Pengeboman tak pernah berhenti," ujar Aya Ahmed (32 tahun) yang berlindung bersama 13 kerabatnya di Kota Gaza seperti dilansir Thenewarab, Jumat (19/9/2025).  

"Dunia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Mereka (Israel) ingin kami mengungsi ke selatan, tapi di mana kami akan tinggal? Tidak ada tenda, tidak ada transportasi, tidak ada uang," ucapnya.

Warga Palestina mengatakan biaya perjalanan ke selatan telah melonjak, dalam beberapa kasus mencapai lebih dari 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 16,5 juta.

Situasinya tak terlukiskan - kerumunan di mana-mana, suara ledakan, perempuan dan laki-laki menangis dan menjerit saat mereka berjalan sambil membawa barang-barang mereka," kata Shadi Jawad (47 tahun) menggambarkan cobaan yang dialami keluarganya saat mereka meninggalkan rumahnya di Gaza pada Rabu (17/9/2025). 

"Tuhan, kirimkanlah rudal untuk menghancurkan kami dan membebaskan kami," ucapnya yang seakan tak mampu lagi menghadapi cobaan berat ini. 

Serangan tersebut telah memicu kemarahan internasional, karena wilayah tersebut telah hancur akibat perang selama hampir dua tahun dan wilayah Kota Gaza dilanda kelaparan yang dinyatakan PBB .

Hal ini terjadi menjelang langkah yang direncanakan oleh beberapa negara Barat, termasuk Prancis dan Inggris, untuk mengakui negara Palestina akhir bulan ini di PBB.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|