Ratusan Siswa di Bandung Keracunan Menu MBG, Polisi Bergerak

2 hours ago 2

Ratusan Siswa di Bandung Keracunan Menu MBG, Polisi Bergerak Foto ilustrasi nasi bungkus atau nasi kucing. / Freepik

Harianjogja.com, BANDUNG—Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melakukan penyelidikan terkait keracunan massal yang menimpa 301 siswa di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat yang diduga usai mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menyebut hingga Senin (22/9) malam, jumlah korban tercatat mencapai 301 orang yang merupakan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, MTs, SMP hingga SMK.

“Kami imbau masyarakat tetap tenang. Saat ini tim kesehatan fokus pada penanganan korban, sementara aparat kepolisian akan membantu memastikan penyelidikan terkait penyebab dugaan keracunan ini,” kata Hendra di Bandung, Selasa.

Hendra mengatakan para korban mendapat penanganan darurat di sejumlah fasilitas kesehatan. Rinciannya, 116 orang dirawat di Puskesmas Cipongkor, 13 orang di Bidan Desa Sirnagalih, 27 orang di RSUD Cililin, 127 orang di Posko Kecamatan Cipongkor, dan 18 orang di RSIA Anugrah.

BACA JUGA: Jadi Tersangka Korupsi, Nadiem Makarim Ajukan Praperadilan

“Kami masih melakukan pendataan karena korban terus berdatangan. Penanganan medis sudah disiapkan di beberapa titik, termasuk di puskesmas, rumah sakit, dan posko darurat,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihak kepolisian akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk menelusuri sumber makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat, Lia N. Sukandar mengatakan pihaknya menyiapkan fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta untuk menampung korban.

“Saat ini paling dibutuhkan oksigen. Kami menghandle kebutuhan oksigen dari RSUD Cililin dan berkoordinasi dengan RSUD Cikalong Wetan untuk tambahan pasokan,” katanya.

Ia menambahkan, Dinkes Kabupaten Bandung Barat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) setelah data dan sampel dari MBG di laboratorium terkumpul.

“Tadi kami mengambil sampel muntahan yang akan dibawa ke laboratorium. Penetapan KLB akan dilakukan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|