Pasukan Garda Revolusi paramiliter Iran berbaris selama parade militer memperingati dimulainya perang Irak-Iran 1980-88, di depan kuil almarhum pendiri revolusioner Ayatollah Khomeini, tepat di luar Teheran, Iran, Kamis, 22 September , 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyoroti pelajaran dari Perang Iran-Irak dan perang 12 hari melawan Israel baru-baru ini terhadap negara tersebut. Dalam Pekan Pertahanan Suci, IRGC pun menegaskan kemampuan bangsa untuk mempertahankan inisiatif strategis dan mencegah ancaman.
Pernyataan tersebut mengungkap angkatan bersenjata Iran, yang terinspirasi oleh pengalaman masa lalu dan bimbingan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, telah mencapai kemandirian, inisiatif medan perang, dan kesiapan operasional yang tinggi.
Pekan Pertahanan Suci merayakan perlawanan rakyat dan memperingati salah satu babak paling gemilang dalam Revolusi Islam Iran, demikian pernyataan tersebut. IRGC menambahkan bahwa bangsa Iran berhasil menggagalkan agresi global yang komprehensif terhadap integritas teritorial, kedaulatan, dan negara Islam.
IRGC menggarisbawahi pencegahan yang efektif berasal dari kesiapan yang konstan, inovasi dalam strategi dan taktik, serta pengembangan sistem pertahanan canggih yang berkelanjutan.
"Jika terjadi kesalahan perhitungan atau agresi, Republik Islam Iran akan mempertahankan inisiatif di medan perang dan memberikan respons yang tegas dan instruktif," demikian bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari laman MEHR News Agency, Senin (22/9/2025).