Pasar Terban saat direvitalisasi. / Antara
Harianjogja.com, JOGJA—Proses revitalisasi fisik Pasar Terban telah memasuki tahap akhir dan rampung. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja menargetkan pedagang akan mulai menempati gedung baru tersebut pada akhir tahun 2025, diperkirakan bulan Desember.
Kepala Disdag Kota Jogja, Veronica Ambar, menyampaikan pekerjaan fisik Pasar Terban telah rampung. Menurutnya, pedagang Pasar Terban diperkirakan akan dapat pindah ke sana pada akhir tahun. “Pindahnya ditargetkan akhir tahun, Desember lah,” katanya, Senin (27/10/2025).
Dia menuturkan, beberapa waktu sebelumnya pihaknya telah melakukan serah terima sementara hasil pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO) bangunan Pasar Terban.
“Kalau PHO sudah kita terima, tetapi kan tidak serta-merta itu langsung bisa digunakan,” katanya.
Menurut Veronica, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil Sertifikat Laik Fungsi (SLF), sehingga bangunan Pasar Terban belum dapat digunakan.
Sementara itu, menurutnya, Disdag Kota Jogja juga terus berkoordinasi dengan para pedagang. Mereka telah diajak melihat lokasi pasar baru serta memberi masukan agar saat penempatan nantinya seluruh fasilitas siap digunakan.
“Kami berkoordinasi dengan pedagang. Kita sudah meminta masukan dan saran dari mereka [pedagang], supaya saat penempatan nanti sudah siap,” katanya.
Nantinya, menurut Veronica, jumlah pedagang yang akan menempati Pasar Terban sekitar 400 orang. Ratusan pedagang tersebut terdiri atas pedagang eksisting Pasar Terban serta pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Jl. Kahar Muzakir, antara lain pedagang di sektor jeans, permak, dan buku.
Sementara itu, untuk mendukung kenyamanan pengunjung dan pedagang, Disdag Kota Jogja juga sedang membangun fasilitas parkir berupa lift lima lantai dengan kapasitas sekitar 200 sepeda motor.
“Kontraknya kemungkinan ditandatangani pekan depan. Target kami sebelum akhir tahun pedagang sudah bisa pindah. Desember kemungkinan sudah mulai menempati,” jelas Veronica.
Lurah Pasar Terban, Sumarjono, berharap operasional pasar baru dapat menggerakkan kembali roda perekonomian setempat. Menurutnya, selama masa revitalisasi pedagang direlokasi di Kali Mambu, dengan komoditas unggas, sayur, dan sembako. Namun penjualan dinilai masih lebih baik saat mereka berada di Pasar Terban lama. “Dengan pedagang kembali ke pasar baru, kami optimistis aktivitas ekonomi semakin ramai,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

















































