Simak! Arahan Wamen Dikti untuk Mahasiswa RI yang Lagi Kuliahdi AS

22 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menghentikan sementara proses penerbitan visa bagi pelajar asing. Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Selasa (27/5/2025), di tengah meningkatnya tensi antara Presiden Donald Trump dan sejumlah universitas terkemuka seperti Harvard.

Menanggapi situasi tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Stella Christie, mengimbau mahasiswa Indonesia pemegang visa F, M dan J yang saat ini berada di AS untuk tidak bepergian ke luar wilayah AS hingga ada kepastian kebijakan lebih lanjut dari otoritas imigrasi setempat.

"Bagi adik-adik dan rekan-rekan yang saat ini sudah berada di Amerika Serikat dengan visa F, M atau J, kami merekomendasikan untuk tidak bepergian ke luar AS hingga ada kejelasan," ujar Stella dalam pernyataan resmi di Instagram resmi Kemendik Saintek seperti dikutip di Jakarta, Kamis (29/5/2025).

Stella juga menegaskan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memastikan kelanjutan studi para penerima beasiswa Kemendikti-Saintek.

Beberapa upaya yang sedang ditempuh, antara lain menjajaki peluang studi di perguruan tinggi unggulan negara lain hingga membuka opsi studi di kampus-kampus terbaik dalam negeri.

"Kami bergerak cepat untuk mengutamakan kelanjutan studi kalian," ujar Prof. Stella, menegaskan komitmen kementeriannya di bawah kepemimpinan Menteri Brian Yuliarto.

Ketegangan Trump dan Harvard di Balik Kebijakan Visa

Keputusan penghentian visa ini diyakini tak lepas dari konflik antara Trump dan Harvard terkait aksi demonstrasi pro-Palestina di lingkungan kampus. Trump sempat mendesak Harvard agar menyerahkan data mahasiswa asing, termasuk rekam jejak kriminal dan aktivitas politik mereka. Permintaan ini ditolak Harvard, yang menganggapnya melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS.

Sebagai respons, Trump menghentikan sebagian pendanaan federal dan bahkan mengancam mencabut status bebas pajak universitas. Belakangan, pengadilan federal mencegah Trump melarang Harvard menerima mahasiswa asing secara total.

Selain itu, AS juga berencana memperluas pemeriksaan media sosial terhadap pemohon visa. Panduan baru terkait hal ini disebut akan dirilis dalam beberapa hari ke depan.

Langkah ini menuai kritik dari banyak pihak, mengingat mahasiswa asing merupakan penyumbang utama pendapatan bagi sebagian besar universitas di AS. Banyak kampus yang mengandalkan mereka sebagai pembayar penuh uang kuliah (full-paying students).

Sebelumnya, Rubio juga mengklaim telah mencabut lebih dari 300 visa, termasuk milik seorang mahasiswa doktoral Tufts University asal Turki, yang diduga visanya ingin dibatalkan karena menulis esai tentang hak-hak Palestina.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Sebut Putin Gila - Media Asing Sorot Nuklir di RI

Next Article Jelang Lengser, Biden Bakal Kirim Senjata US$1,25 Miliar ke Ukraina

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|