REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Perum Bulog menegaskan rencana pembangunan 100 unit gudang baru masih dalam tahap pembahasan. Perseroan berhati-hati agar proyek senilai Rp5 triliun itu dapat menghasilkan infrastruktur yang benar-benar operasional secara maksimal ketika direalisasikan.
Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq, mengatakan perusahaan tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan sebelum seluruh aspek teknis dan perencanaan matang. Saat ini, Bulog tengah memutakhirkan data kebutuhan logistik dan desain infrastruktur agar pembangunan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.“Kami tentu tidak mau salah langkah. Jadi supaya ketika dibangun, infrastrukturnya benar-benar bisa operasional semaksimal mungkin,” ujar Marga saat ditemui di Desa Kepuh, Karawang, Selasa (4/11/2025).
Ia menjelaskan, pembahasan proyek tersebut masih berlangsung di tingkat internal Bulog dan kementerian terkait. Proses perencanaan mencakup penentuan lokasi, kapasitas, serta sistem operasional gudang yang akan mendukung ketahanan pangan nasional.
Anggaran senilai Rp5 triliun yang disiapkan untuk membangun 100 unit gudang itu, kata Marga, belum dicairkan. Bulog menunggu proses administrasi dan pengesahan pendanaan agar sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Anggarannya masih proses,” ucapnya singkat.
Selain membahas proyek gudang baru, Bulog juga tengah memperkuat kegiatan budidaya pertanian di atas aset milik sendiri. Saat ini perusahaan mengelola lahan seluas 25 hektare, salah satunya di Desa Kepuh, Karawang, dengan hasil panen gabah kering panen (GKP) mencapai 7,2 ton per hektare.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi hilirisasi pangan yang tengah digalakkan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, Bulog menggandeng berbagai mitra, seperti konsultan pertanian dan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), untuk menerapkan metode penanaman yang modern dan produktif.
Dari hasil dua musim tanam, produktivitas meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan itu didukung penerapan teknologi pertanian berbasis drone untuk pemupukan dengan dosis dan waktu yang lebih tepat.
Marga menuturkan, pendekatan serupa akan diperluas ke daerah lain dengan memanfaatkan aset Bulog yang tersebar di dalam dan luar Pulau Jawa. Dari total sekitar 100–110 hektare aset yang telah diidentifikasi, sebanyak 25 hektare berstatus clear and clean dan siap dikembangkan.

                        4 hours ago
                                3
                    
















































