Somaliland, Upaya Terkini Israel Susupi Afrika

3 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV – Israel menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui Somaliland, menandai terobosan diplomatik yang signifikan bagi wilayah yang memisahkan diri di Tanduk Afrika. Langkah ini adalah yang terkini sehubungan upaya Israel menyusupi negara-negara Afrika untuk mencari dukungan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Jumat bahwa Israel dan Somaliland telah menandatangani deklarasi bersama yang membangun hubungan diplomatik penuh. Ia menggambarkannya sebagai “dalam semangat Abraham Accords”, serangkaian kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat untuk membangun hubungan formal antara Israel dan negara-negara Arab.

Pemerintah Somalia mengeluarkan pernyataan beberapa jam setelah pengumuman Israel, menyebut tindakan tersebut sebagai “serangan” terhadap kedaulatannya dan “tindakan melanggar hukum”, dan menggambarkan Somaliland sebagai bagian “tidak terpisahkan” dari negara tersebut. 

Somaliland mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada tahun 1991, namun gagal mendapatkan pengakuan dari negara anggota PBB mana pun. Wilayah ini menguasai bagian barat laut dari wilayah yang dulunya merupakan Protektorat Inggris di Somalia utara. Somalia tidak pernah menerima kemerdekaan Somaliland.

Netanyahu mengucapkan selamat kepada Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi, yang dikenal sebagai Abdirahman Cirro, melalui panggilan video, memuji “kepemimpinan dan komitmennya untuk mempromosikan stabilitas dan perdamaian” dan mengundangnya untuk mengunjungi Israel. 

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan perjanjian itu menyusul dialog ekstensif selama setahun antara kedua pemerintah dan didasarkan pada keputusan bersama Netanyahu dan Cirro untuk menjalin hubungan penuh, termasuk penunjukan duta besar dan pembukaan kedutaan besar di kedua negara.

“Kami akan bekerja sama untuk meningkatkan hubungan antara negara dan bangsa kita, stabilitas regional dan kemakmuran ekonomi,” tulis Saar di media sosial, seraya menambahkan bahwa dia telah menginstruksikan kementeriannya untuk segera melembagakan hubungan di berbagai bidang. Cirro menyambut perkembangan tersebut sebagai “momen bersejarah”, menyatakan kesiapan Somaliland untuk bergabung dengan Abraham Accords. 

Presiden Somaliland mengatakan langkah tersebut “menandai awal dari kemitraan strategis yang memajukan kepentingan bersama, memperkuat perdamaian dan keamanan regional, dan memberikan manfaat bersama bagi semua pemangku kepentingan”.

Pengakuan tersebut mewakili perubahan dramatis dalam nasib Somaliland setelah bertahun-tahun terisolasi secara diplomatik. Wilayah ini memisahkan diri dari Somalia selama perang saudara yang brutal yang terjadi selama beberapa dekade di bawah pemerintahan otoriter Siad Barre, yang pasukannya menghancurkan wilayah utara. 

Ketika sebagian besar Somalia mengalami kekacauan, Somaliland menjadi stabil pada akhir tahun 1990-an. Somaliland telah mengembangkan identitas politik yang berbeda dari Somalia, dengan mata uang, bendera, dan parlemennya sendiri. 

Namun wilayah timurnya masih diperebutkan oleh masyarakat yang tidak mendukung program separatis di ibu kota Hargeisa. Dalam beberapa tahun terakhir, Somaliland mengembangkan hubungan dengan Uni Emirat Arab – negara penandatangan Abraham Accords – dan Taiwan dalam upaya mencari penerimaan internasional.

Penolakan Uni Afrika dan Liga Arab...

sumber : Reuters

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|