Starbucks Akhirnya Menyerah, Jual Bisnis di China Senilai Rp64 Triliun ke Pemilik Mixue

3 hours ago 3

Shoppers walk by a Starbucks cafe at an outdoor shopping mall in Beijing on Saturday, Dec. 23, 2023. It was tumultuous 2023 for the Chinese economy. Some of the world

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Raksasa kopi asal Amerika Serikat, Starbucks mengumumkan akan menjual kendali atas operasi bisnisnya di China kepada Boyu Capital dalam kesepakatan senilai 4 miliar dolar AS atau sekitar Rp64 triliun. Langkah ini menjadi salah satu divestasi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan konsumen global di China dalam beberapa tahun terakhir.

Perusahaan yang berbasis di Seattle itu mengatakan, suntikan dana dari Boyu Capital akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. Starbucks beralasan, pasar China kini semakin kompetitif, di mana pemain lokal seperti Luckin Coffee dan Cotti Coffee menawarkan latte seharga 9,9 yuan (1,40 dolar AS atau sekitar Rp23 ribu) — kurang dari sepertiga harga Starbucks.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman Starbucks kepada lebih banyak pelanggan di lebih banyak kota di China. Kami melihat peluang untuk tumbuh dari 8.000 gerai Starbucks saat ini menjadi lebih dari 20.000 dalam beberapa tahun ke depan,” ujar CEO Starbucks Brian Niccol dalam pernyataannya, dilansir Reuters, Selasa (4/11/2025).

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|