Survei AP-NORC Ungkap Kecemasan Ekonomi AS di Bawah Trump

5 hours ago 1

Harianjogja.com, JOGJA—Kekhawatiran masyarakat Amerika Serikat (AS) terhadap kondisi ekonomi di bawah kepemimpinan Donald Trump terus meningkat tajam.

Hasil survei terbaru dari Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research (AP-NORC) menyoroti adanya peningkatan signifikan pada pesimisme publik terhadap lapangan kerja dan daya beli. Kondisi ini berpotensi menjadi isu krusial menjelang pemilu paruh waktu 2026, mengingat popularitas Trump di bidang ekonomi terus menurun.

Janji kampanye Trump mengenai "ledakan ekonomi" kini berhadapan dengan kenyataan: pembekuan perekrutan dan inflasi tinggi yang masif. Kenaikan harga barang kebutuhan pokok seperti bahan makanan, perumahan, dan perawatan kesehatan menjadi sumber tekanan finansial utama bagi rumah tangga di Amerika.

Keyakinan Kerja dan Daya Beli Masyarakat Anjlok

Data survei menunjukkan penurunan tajam dalam keyakinan kerja masyarakat:

-Sekitar 47% orang dewasa di AS menyatakan tidak yakin atau tidak terlalu yakin dengan peluang mereka mendapatkan pekerjaan yang layak. Angka ini naik signifikan dari 37% pada survei Oktober 2023.

- Lebih dari separuh responden mengidentifikasi harga bahan makanan sebagai sumber tekanan finansial terbesar.

- Biaya listrik kini menjadi sumber stres utama bagi 36% responden. Kekhawatiran juga muncul seiring pembangunan pusat data untuk kecerdasan buatan (AI) yang dikhawatirkan membebani jaringan listrik nasional.

Dampak Kebijakan Trump

Tingkat persetujuan publik terhadap penanganan ekonomi Trump stagnan, hanya mencapai 36% warga AS. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama di masa Presiden Joe Biden (Oktober 2021), tingkat persetujuan kebijakan ekonomi mencapai 41%.

Perekrutan tenaga kerja melambat drastis setelah pengumuman kebijakan tarif pada April 2025, dengan rata-rata pertumbuhan lapangan kerja bulanan turun menjadi kurang dari 27.000.

Trump juga dinilai memperparah tekanan inflasi setelah memotong dana untuk proyek energi terbarukan.

Meskipun 71% pendukung Partai Republik masih menilai positif kepemimpinan ekonomi Trump, dukungan di dalam partainya sendiri menunjukkan penurunan. Kondisi ini menjadi sinyal peringatan menjelang pemilihan gubernur di New Jersey dan Virginia, serta pemilu paruh waktu 2026.

Sulitnya Memiliki Rumah

Secara umum, 68% responden menggambarkan kondisi ekonomi Amerika sebagai "buruk". Sentimen negatif ini jauh lebih tinggi di kalangan generasi muda (di bawah 30 tahun), yang menghadapi tantangan besar dalam mencapai stabilitas finansial dan kelas menengah:

Sekitar delapan dari 10 orang dewasa di bawah 30 tahun menyatakan mereka tidak yakin bisa membeli rumah.

Sebanyak 63% merasa tidak akan mampu membeli rumah baru, dan 52% meragukan kemampuan mereka untuk menabung demi masa pensiun.

Kesenjangan ekonomi antargenerasi ini menegaskan betapa sulitnya mencapai stabilitas kelas menengah di era saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|