Harianjogja.com, BANTUL—Talut Kali Oya di Wunut, Imogiri ambrol akibat hujan deras. Pemkab Bantul akan berkonsultasi pakar konstruksi dan geologi untuk penanganan khusus.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa (25/11/2025) mengatakan, kawasan Wunut Kelurahan Sriharjo, terutama yang berada di tepi Kali Oya yang mengalami longsor tersebut, memiliki kekhasan dengan sifat karakter tanah yang perlu penanganan khusus.
"Penanganan khusus bagaimana, tentu kami belum bisa menentukan dengan metode apa, ini harus konsultasi kepada pakar, kepada ahli konstruksi, pada ahli geologi, pada ahli hidrologi dan lain sebagainya," kata Bupati Abdul Halim.
Menurut dia, konsultasi dengan pakar konstruksi tersebut diperlukan agar ke depan setelah pembangunan kembali di akses jalan Wunut-Sompok yang terputus karena dampak longsor tersebut, nantinya tidak kembali longsor.
"Agar konstruksi yang nanti akan kita terapkan akan benar-benar tepat, karena jika salah, kita akan menghadapi problem yang sama untuk kesekian kali," katanya.
Setelah akses jalan Wunut-Sompok terputus, lanjut dia, sambil fokus penyelamatan warga terdampak, pemkab memikirkan tahap berikutnya yaitu rekonstruksi atau membangun kembali, namun diakui rekonstruksi akan lebih lama dan lebih rumit.
"Karena di wilayah Wunut-Sompok dan sekitarnya ini berdasarkan kajian teknik sipil, teknik geologi UGM (Universitas Gadjah Mada) memang ada sifat karakter tanah yang khas," katanya.
Dia mengatakan pada dua atau tiga tahun lalu ketika terjadi hujan hingga mengakibatkan longsor di titik yang sama telah dilakukan kajian, dan memang rekomendasi dari pakar itu harus dilakukan satu penanganan khusus.
"Tidak cukup hanya dengan membuat talut Kali Oya melalui beton-beton yang panjangnya bisa mencapai 20 meter yang ditanam sebagai talut atau bangket Kali Oya," katanya.
Menurut dia, rekomendasi tersebut telah dilaksanakan pemerintah dalam memperkuat konstruksi jalan di tepi Kali Oya, namun ternyata tidak cukup untuk melindungi daratan dari abrasi sungai akibat hantaman banjir saat hujan deras.
"Itu karena dari aliran air tanah dan bawah tanah di sekitar mengalir ke arah sungai, maka bisa kita fahami kenapa talut Kali Oya itu ambrol terus, bukan dari arah sungai, tapi justru dari arah daratan melalui saluran air bawah tanah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara


















































