Tarif Trump Bawa Petaka, OECD Pangkas 'Babat' Pertumbuhan Ekonomi AS

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas tajam proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan global akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang dinilai meningkatkan ketidakpastian serta mengganggu pasar global.

OECD kini memperkirakan ekonomi AS hanya tumbuh 1,6% tahun ini dan 1,5% pada 2026, turun dari prediksi sebelumnya sebesar 2,2% pada 2025. Revisi ini didorong oleh lonjakan hambatan perdagangan, ketidakpastian kebijakan ekonomi, perlambatan imigrasi, dan berkurangnya tenaga kerja federal.

Selain itu, organisasi ini juga menaikkan proyeksi inflasi untuk AS menjadi 3,2% pada 2025, dari sebelumnya 2,8%. Inflasi bahkan bisa mendekati 4% di akhir 2025. Sementara itu, proyeksi inflasi G20 justru turun tipis ke 3,6%.

Pertumbuhan global juga diprediksi lebih lambat, turun dari 3,3% pada 2024 menjadi 2,9% tahun ini dan pada 2026. OECD menyebut perlambatan paling tajam terjadi di AS, Kanada, dan Meksiko, sementara negara lain hanya mengalami penurunan ringan.

"Prospek global makin menantang," tulis laporan OECD, seperti dikutip dari CNBC International pada Rabu (4/6/2025). "Hambatan perdagangan yang meningkat, kondisi keuangan yang lebih ketat, serta ketidakpastian kebijakan menekan konsumsi dan investasi."

Ketidakpastian kian dalam akibat perubahan tarif yang terus bergulir. Contohnya, tarif timbal balik AS sempat dibatalkan pengadilan, lalu diberlakukan kembali. Trump juga mengumumkan rencana menggandakan tarif baja menjadi 50%.

Kepala Ekonom OECD, Alvaro Pereira, mengatakan bahwa ketidakpastian ini telah menurunkan konsumsi dan investasi, serta meningkatkan tekanan inflasi. "Hasil akhirnya: pertumbuhan melemah, lapangan kerja berkurang, inflasi naik," ujarnya.

Pereira menambahkan, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, dan komputasi kuantum berpotensi mendorong lonjakan produktivitas, khususnya di AS yang lebih cepat mengadopsi teknologi tersebut.

Namun, ia memperingatkan bahwa potensi ini hanya akan terwujud jika ketegangan perdagangan mereda. "Jika kita bisa mengurangi ketidakpastian dan membuka kerja sama antarnegara, dunia mungkin sedang berada di ambang kebangkitan ekonomi yang signifikan," ujarnya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Kebijakan Tarif Trump Berbuah, Surplus Anggaran AS Jadi USD 258 M

Next Article Horor Tarif Trump, antara Ambisi Perang Dagang & Deja Vu Depresi Besar

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|