Tiba-Tiba Bos Pentagon Sebut Siap Perang Lawan China, Ada Apa?

1 day ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth meminta sekutunya di Asia memperkuat koordinasi militer dan meningkatkan anggaran pertahanan. Selain itu ia juga mengungkapkan AS bersiap untuk "berperang dan menang" melawan China jika upaya pencegahan gagal dilakukan.

Hal ini diungkapkan pertemuan puncak tahunan pertahanan Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (31/5/2025).

Hegseth menekankan tekad Washington untuk memperkuat kemampuan pertahanan di saat perang regional. Termasuk perang Rusia di Ukraina dan konflik militer di Gaza, sembari menegaskan komitmen AS terhadap kawasan Indo-Pasifik.

Ia juga mendesak para pemimpin politik da pertahanan yang hadir untuk bertindak segera dalam menghadapi tekanan militer China yang meningkat di Laut China Selatan, dan sekitar Taiwan.

"China menunjukkan mereka ingin secara fundamental mengubah status quo kawasan ini. Kita tidak bisa berpaling dan tidak bisa mengabaikan perilaku China terhadap negara-negara tetangga dan dunia merupakan peringatan keras, dan ini adalah hal yang mendesak," kata Hegseth, mengutip CNBC International.

Ia juga meminta agar sekutu AS di Asia turut serta dalam urusan pertahanan. Bahkan meminta anggaran pertahanan di kawasan untuk ditingkatkan.

"Pengeluaran pertahanan kita harus mencerminkan bahaya dan ancaman yang kita hadapi saat ini, karena pencegahan tidak bisa dilakukan dengan mudah," tambahnya.

Pernyataan tajam ini muncul di tengah meningkatnya gesekan perdagangan antara Washington dan Beijing, seiring memudarnya optimisme atas tercapainya kesepakatan setelah ditundanya penerapan tarif sementara pada bulan ini.

Menurut Hegseth, aktivitas China di Laut Cina Selatan melemahkan kedaulatan dan mengancam kebebasan navigasi serta penerbangan. Sementara itu, operasi militer China yang terus berlangsung di dekat Taiwan menunjukkan niat jelas untuk meningkatkan tekanan terhadap pulau tersebut.

Ia juga bersumpah akan meningkatkan keamanan di kawasan yang lebih dekat ke AS, dengan menghapus pengaruh "jahat" China atas Terusan Panama.

"Itu wilayah strategis. Lagi pula, China bukan yang membangun terusan itu. Kami yang membangunnya, dan kami tidak akan membiarkan China mempersenjatainya atau mengendalikannya," kata Seth.

Seperti diketahui, pada Maret lalu China menyatakan mereka siap untuk menghadapi "segala jenis perang" dengan AS, setelah penerapan tarif importasi AS.

"Jika perang adalah yang diinginkan AS, baik itu perang tarif, perang dagang, atau jenis perang lainnya, kami siap berjuang sampai akhir," tulis Kedutaan Besar Tiongkok, dalam pernyataan beberapa waktu lalu.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perlindungan Baru Udara AS Jadi Proyek Termahal di Dunia

Next Article Bersih-Bersih Militer ala Trump Dimulai, Transgender Bakal Dipecat

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|