Tren Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Gunungkidul Meningkat

2 hours ago 15

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jajaran Satlantas Polres Gunungkidul mencatat tren kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan di 2025. Hal ini terlihat dari data kecelakaan hingga Senin (22/9/2025), tercatat sudah ada 679 kejadian.

Jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang kejadian di 2024, yang hanya sebanyak 644 kasus kecelakaan di jalanan di Bumi Handayani. “Hingga saat ini ada kenaikan kasus kecelakaan lalu lintas sebesar 5,43% dibandingkan kejadian di 2024,” kata Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Arfita Dewi, Rabu (24/9/2025).

BACA JUGA: Kecelakaan Maut Bromo Tewaskan 9 Orang, Sopir Bus Jadi Tersangka

Menurut dia, tingginya angka kecelakaaan lalu lintas juga berdampak terhadap jumlah warga yang menjadi korban. Arfita mencatat, sudah ada korban luka ringan sebanyak 978 orang.

“Tahun lalu jumlah pengendara yang masuk kategori luka ringan hanya 918 orang,” ungkapnya.

Kondisi yang sama juga terlihat dari jumlah korban fatalitas yang ikut naik, seiring kenaikan angka kecelakaan di Kabupaten Gunungkidul. Tahun lalu, hanya ada 45 orang yang dinyatakan meninggal dunia karena menjadi korban kecelakaan.

“Hingga September ini sudah ada 64 orang meninggal dunia karena terlibat kecelakaan lalu lintas di jalanan Gunungkidul,” katanya.

Adanya tren kenaikan kasus kecelakaan maupun angka fatalitas menjadi catatan tersendiri. Arfita memastikan terus melakukan berbagai upaya agar jumlah kasus bisa ditekan.

“Potensi penambahan kasus masih mungkin, tapi kami akan melakukan upaya untuk menekannya dengan terus menyosialisasikan tentang keselamatan dalam berlalulintas,” katanya.

Kapolres Gunungkidul, AKBP Miharni Hanapi menambahkan telah menginstruksikan jajarannya untuk terus berupaya meningkatkan keselamatan berlalulintas di masyarakat. Langkah ini sebagai upaya menekan angka kecelakaan yang terjadi di jalanan di Bumi Handayani.

Menurut dia, ada beberapa cara dilakukan untuk menekan kecelakaan. Selain rutin melakukan pengaturan lalu lintas, juga ada program edukasi ke masyarakat dengan sasaran khususnya anak-anak sekolah tentang keselamatan berlalulintas sejak usia dini.

Diharapkan, kata dia, anak-anak bisa menjadi pelopor keselamatan berlalulintas sehingga nantinya bisa mematuhi segala tata tertib maupun peraturan yang berlaku. “Sosialisasi tertib berlalulintas sangat penting. Selain itu, kami juga akan rutin melakukan patroli di daerah-daerah rawan,” katanya. (David Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|