Trenggono Turun Gunung Cek Langsung Calon Tambak Garam Raksasa RI

1 day ago 9

Rote Ndao, CNBC Indonesia - Dalam rangka mencapai swasembada garam nasional, Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono meninjau langsung lokasi pembangunan tambak garam raksasa di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/6/2025). Dalam kunjungan itu, ia juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao terkait pembangunan modeling lahan garam.

Trenggono tiba di zona 1 lokasi calon tambak, sekitar pukul 09.33 WITA. Di sana, ia langsung meninjau hamparan lahan seluas 1.193 hektare yang nantinya akan menjadi tambak garam terbesar di Indonesia.

"Pemerintah yang baru ini mencanangkan bahwa Indonesia harus mampu melakukan swasembada garam. Kita sudah 80 tahun merdeka, tapi kita belum merdeka dari garam, karena kita masih impor terus dari tetangga sebelah sana (Australia)," ujar Trenggono saat memberikan arahan di lokasi.

Ia menjelaskan, kawasan sentra industri garam nasional atau K-SIGN ini dibangun di lokasi yang sejajar secara geografis dengan Dampier, Australia, salah satu sentra produksi garam terbesar di dunia. Dengan kesamaan posisi lintang, ia optimistis kualitas dan kapasitas produksi garam dari Rote Ndao bisa menyamai wilayah tersebut.

"Ini kalau ditarik garis lurus, sama dengan produksi garam yang luasnya lebih kurang dari 10 ribu hektare. Namanya Dampier," jelasnya.

Penampakan calon tambak garam raksasa RI di Rote Ndao, NTT. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Penampakan calon tambak garam raksasa RI di Rote Ndao, NTT. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Penampakan calon tambak garam raksasa RI di Rote Ndao, NTT. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Nantinya, kawasan ini akan terdiri dari 10 zona produksi, dengan target produksi sebesar 200 ton per hektare per tahun. Jika berjalan sesuai rencana, total produksi garam bisa mencapai 2,6 juta ton per tahun, dengan estimasi nilai mencapai Rp2,6 triliun.

Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan garam nasional, proyek tambak ini juga diharapkan membuka lapangan kerja secara masif. Diperkirakan, sebanyak 26.600 orang akan terserap bekerja, baik di sektor hulu maupun hilir.

"Ini wilayahnya saya terus terang sangat kagum, karena ini saya membayangkan 26.600 lebih orang yang akan bekerja di industri ini. Saya tidak tahu turunannya lagi berapa banyak. Nanti ada yang tukang ikan, ada yang warung, ada yang tukang parkir, dan lain sebagainya. Mungkin bisa sampai 50.000 orang bekerja di sini, menggantungkan hidup di sini. Dan ini harus segera betul kita wujudkan dengan baik," ujarnya.

Proyek pembangunan kawasan K-SIGN ini direncanakan berlangsung selama dua tahun, dimulai awal 2025 dan ditargetkan selesai akhir 2026. Zona 1 diharapkan sudah mulai berproduksi pada Maret 2026.

Dalam pengembangan kawasan ini, KKP turut menggandeng PT Garam sebagai mitra di sektor hilir. BUMN pangan tersebut akan mengolah garam hasil produksi K-SIGN menjadi garam industri yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti industri makanan, farmasi, hingga Chlor Alkali Plant (CAP).

"Kan di situ ada nanti processing untuk industri aneka pangan, processing untuk industri farmasi, ada processing untuk CAP, PT Garam harus berperan ke sana. Di sisi lain juga nanti kita serahkan, yang dibangun pemerintah tentu tidak bisa sebagai pelaku," jelas Trenggono.

Adapun anggaran untuk pembangunan kawasan sentra industri garam nasional atau K-SIGN ini, katanya, di luar pagu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melainkan Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung proyek ini, dengan total nilai mencapai Rp2 triliun.

"Tahap pertama yang akan kita turunkan, di sini akan kita bangun Rp750 miliar. Lalu nanti tahun kedua, Rp1 triliun lebih akan kita bangun, dan tahun ketiga kita bangun lagi, sehingga betul-betul kita bisa memenuhi stok garam nasional sejumlah 5 juta ton, dan dari sini harapannya bisa diproduksi lebih dari 2,6 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhan garam semuanya," pungkasnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Setop Impor Demi Swasembada Garam, Petani Bisa Ikut Sejahtera?

Next Article Bocoran Terbaru KKP, Begini Target Produksi dan Swasembada Garam RI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|