Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin, menyusul serangan udara terbesar yang dilancarkan Moskow ke Ukraina sejak perang pecah 3 tahun lalu.
Dalam pernyataannya di platform Truth Social dan dalam keterangan kepada media, Trump menyebut Putin telah "benar-benar gila" dan menyatakan ketidakpuasannya terhadap eskalasi kekerasan yang dilakukan Rusia.
"Saya selalu punya hubungan yang sangat baik dengan Vladimir Putin dari Rusia, tetapi sesuatu telah terjadi padanya. Dia benar-benar sudah GILA! Dia membunuh banyak orang tanpa alasan, dan saya tidak hanya bicara soal tentara. Rudal dan drone ditembakkan ke kota-kota di Ukraina tanpa alasan apapun," tulis Trump, Minggu (25/5/2025).
Dalam kesempatan berbeda, Trump mengatakan kepada wartawan, "Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan Putin. Dia membunuh banyak orang, dan saya tidak tahu apa yang terjadi dengannya."
Serangan udara yang dilancarkan Rusia pada malam sebelumnya menewaskan setidaknya 12 orang, termasuk anak-anak, dan melukai puluhan lainnya, menurut pejabat Ukraina. Serangan ini terjadi saat tekanan internasional terhadap Putin untuk menerima usulan gencatan senjata terus meningkat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu pagi menyatakan bahwa "diamnya Amerika" hanya akan mendorong Putin melanjutkan serangan brutalnya.
"Dunia mungkin libur, tapi perang tetap berlanjut, baik di akhir pekan maupun hari kerja. Ini tidak boleh diabaikan. Diamnya Amerika dan dunia hanya mendorong Putin," ujar Zelensky, dikutip CNN International.
Namun, Trump tidak tinggal diam. Ia justru balik mengkritik Zelensky dalam unggahannya.
"Begitu juga dengan Presiden Zelensky. Dia tidak membantu negaranya dengan cara berbicaranya. Setiap hal yang keluar dari mulutnya menimbulkan masalah. Saya tidak suka itu, dan itu sebaiknya dihentikan," tulis Trump.
Trump juga mengatakan bahwa dirinya "absolut" mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia, sesuatu yang sudah lama diminta oleh Zelensky dan para pemimpin Eropa. Sebelumnya, Trump menolak memberlakukan sanksi tambahan karena meyakini ada peluang untuk kemajuan diplomatik, namun kini ia menyebut pendiriannya bisa berubah.
"Saya sangat terkejut dengan serangan udara ini," ujar Trump kepada wartawan. "Kami sedang berbicara, dan dia (Putin) justru menembakkan roket ke Kyiv dan kota-kota lainnya."
Padahal hanya seminggu sebelumnya, Rusia juga telah melancarkan serangan drone terbesar ke Ukraina, yang terjadi tepat sehari sebelum pembicaraan telepon antara Trump dan Putin.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rusia Klaim Tembak Jatuh 376 Drone Ukraina Dalam Sehari
Next Article Ukraina Ngamuk! Bombardir Pusat Energi Rusia-Penerbangan Lumpuh