Trump Ungkap Jumlah Fantastis Utang AS, Tembus Rp600 Kuadriliun

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan pemerintahnya akan mulai membayar utang negara yang jumlahnya sangat besar. Dia juga menjanjikan setiap warga AS menerima cek “dividen” sebesar 2.000 dolar AS (Rp33,3 juta) yang bersumber dari pendapatan tarif impor.

“Seluruh uang yang tersisa dari pembayaran 2.000 dolar AS untuk warga berpenghasilan rendah dan menengah di Amerika Serikat, yang berasal dari pendapatan tarif besar yang masuk ke negara kita dari negara-negara asing, akan digunakan untuk secara signifikan mengurangi utang nasional,” tulis Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social, Senin (10/11/2025).

Trump sebelumnya mengusulkan pemberian 2.000 dolar AS kepada sebagian besar warga Amerika, yang akan dibiayai melalui penerimaan tarif yang meningkat selama masa pemerintahannya. Namun, hingga kini hanya sedikit rincian yang diungkap terkait rencana pembayaran tersebut.

“Dividen minimal 2.000 dolar AS per orang (tidak termasuk warga berpenghasilan tinggi) akan dibayarkan kepada semua orang,” tulis Trump dalam unggahan lain di Truth Social, Ahad (9/11/2025).

“Kita menerima triliunan dolar dan segera akan mulai membayar utang besar kita, yang kini mencapai 37 triliun dolar AS (Rp616,7 kuadriliun). Rekor investasi terjadi di Amerika Serikat, pabrik-pabrik dan fasilitas produksi baru bermunculan di berbagai tempat,” lanjutnya.

Namun, sejumlah ekonom menilai Trump melebih-lebihkan jumlah penerimaan tarif tersebut. Mereka memperkirakan pendapatan itu mungkin tidak cukup untuk membiayai pembayaran dividen 2.000 dolar AS, apalagi untuk secara signifikan mengurangi utang nasional AS.

Selama akhir pekan, menanggapi unggahan Trump, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyarankan bahwa mungkin tidak akan ada pembayaran tunai, melainkan bentuk pengurangan pajak.

“Bisa jadi itu berupa penurunan pajak seperti yang ada dalam agenda presiden - tanpa pajak atas tip, lembur, dan jaminan sosial, serta penghapusan pajak untuk pinjaman kendaraan. Semua itu merupakan pengurangan pajak besar yang dibiayai melalui rancangan undang-undang pajak,” kata Bessent kepada ABC News.

Pada hari yang sama, Trump juga menyebut orang-orang yang menentang kebijakan tarifnya sebagai “orang bodoh.”

Menurut laporan Departemen Keuangan AS pada September, penerimaan tarif tahun ini mencapai 195 miliar dolar AS (Rp3,2 kuadriliun). Dari Februari hingga September - sebagian besar selama masa jabatan Trump di Gedung Putih tahun ini - sekitar 176 miliar dolar AS (sekitar Rp2,9 kuadriliun) tarif telah masuk ke kas Departemen Keuangan.

Per November, total utang nasional Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi, yakni 38,12 triliun dolar AS (Rp636,1 kuadriliun).

sumber : Antara, Anadolu

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|