UNRWA: Ribuan Guru Siap Mengajar Kembali untuk Anak-Anak Gaza

3 hours ago 2

Anak-anak pengungsi merayakan gencatan senjata di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa, Deir Ballah, Jalur Gaza, Jumat (10/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan lebih dari 8.000 guru mereka siap membantu anak-anak di Jalur Gaza untuk melanjutkan pendidikan. Di platform X, UNRWA menegaskan bahwa sebagai organisasi kemanusiaan terbesar yang beroperasi di wilayah kantong Palestina itu, mereka harus diizinkan untuk menjalankan tugas tanpa hambatan.

Mereka juga menegaskan bahwa "anak-anak Gaza sudah terlalu lama kehilangan hak atas pendidikan" dan menekankan pentingnya anak-anak di sana kembali bersekolah.

Sebelumnya, badan PBB itu memperingatkan bahwa harga makanan di Jalur Gaza mencapai angka tertinggi dalam sejarah akibat penghancuran dan perampasan lahan pertanian oleh Israel. UNRWA mengungkapkan bahwa hampir seluruh lahan pertanian di Jalur Gaza kini "hancur atau tidak dapat diakses" sehingga penduduk wilayah itu kehilangan mata pencaharian utama mereka.

Pada Jumat (17/10/2025) malam, pasukan Zionis Israel tetap melancarkan serangan udara terhadap sebuah kendaraan sipil di dekat Gaza City sehingga menewaskan belasan warga sipil dari satu keluarga. Juru bicara badan Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menyampaikan bahwa kendaraan tersebut membawa 11 orang dari keluarga Shaaban, termasuk 7 anak-anak dan 2 wanita, dan ditembak setelah melewati "garis kuning" di wilayah Al-Zeitoun di dekat Gaza City.

Ia menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan tanpa peringatan apapun. "Padahal, masih memungkinkan untuk memperingatkan atau menangani mereka dengan cara-cara yang tidak akan menyebabkan kematian," kata Basal.

"Apa yang terjadi kali ini benar-benar memastikan bahwa pasukan penjajah masih haus darah dan bertekad melanjutkan kejahatan mereka terhadap warga sipil yang tak bersalah," ucap juru bicara badan Palestina itu.

"Garis kuning" adalah garis demarkasi tak resmi yang memisahkan wilayah yang masih diduduki pasukan Zionis Israel dengan wilayah yang dapat ditempati oleh warga sipil Palestina seusai gencatan senjata terwujud di Jalur Gaza.

Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang tercapai dengan mediasi regional dan internasional serta berlaku mulai 10 Oktober lalu menetapkan bahwa pasukan Israel akan mundur secara berangsur dari sejumlah wilayah Gaza ke posisi baru di belakang "garis kuning".

Agresi Zionis Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan baru berhenti bulan ini telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina di Jalur Gaza, dengan sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Serangan pasukan Zionis ke Gaza juga mengakibatkan wilayah kantong Palestina tersebut sangat tak layak huni.

sumber : Antara, WAFA

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|