Usai Hina Saudi dengan Suruh Terus Tunggang Unta di Gurun, Menkeu Israel Kini Menyesal

3 hours ago 1

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich memegang peta yang menunjukkan proyek pemukiman E1 saat konferensi pers di dekat pemukiman Maale Adumim, di Tepi Barat yang diduduki Israel, Kamis, 14 Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Keuangan Israel dari kelompok sayap kanan ekstrem, Bezalel Smotrich, mencabut pernyataannya yang menghina Arab Saudi. Ia mengakui bahwa komentarnya tidak pantas dan menyesalkan dampak negatif yang ditimbulkan.

“Pernyataan saya tentang Arab Saudi memang tidak pantas, dan saya menyesal atas penghinaan yang ditimbulkannya,” ujar Smotrich melalui unggahan di media sosial X pada Kamis (23/10/2025).

Meski telah menarik ucapannya, Smotrich tetap menegaskan harapannya agar Arab Saudi tidak merugikan Israel dan tidak menyangkal warisan serta hak rakyat Yahudi atas wilayah bersejarah mereka di Yudea dan Samaria (Tepi Barat).

Ia juga menyerukan agar kedua negara dapat membangun perdamaian sejati.

Sebelumnya, Smotrich menolak gagasan normalisasi hubungan dengan Riyadh jika disyaratkan pembentukan negara Palestina. Penolakan tersebut disampaikan melalui konferensi yang diselenggarakan oleh Zomet Institute dan surat kabar Makor Rishon.

“Jika Arab Saudi mengatakan kepada kami ‘normalisasi dengan imbalan negara Palestina,’ teman-teman, tidak, terima kasih,” katanya.

“Teruslah menunggang unta di gurun Arab Saudi, sementara kami akan terus berkembang dengan ekonomi, masyarakat, dan negara kami,” demikian pernyataannya yang dianggap menghina pihak Saudi.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Arab Saudi terkait pernyataan tersebut.

Arab Saudi selama ini menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel hanya dapat dilakukan jika Tel Aviv menyetujui pembentukan negara Palestina dan memulai proses politik yang serius untuk mewujudkannya.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|