Petugas medis (kanan) menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada siswi sekolah (ilustrasi). Menurut dokter, pencegahan paling efektif untuk memutus rantai penularan dan mengurangi risiko kanker serviks adalah melalui program vaksinasi HPV.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker serviks menjadi salah satu jenis kanker paling umum di Indonesia. Data menunjukkan, setiap tahun, sekitar 36 ribu perempuan Indonesia didiagnosis dengan penyakit ini. Sekitar 21 ribu di antaranya meninggal dunia.
Angka kematian yang tinggi ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman kanker serviks di negara kita. Dokter yang saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter spesialis di bidang obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Arya Ady Nugroho, mengatakanpenyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), virus yang mudah menular melalui kontak seksual.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Ironisnya, infeksi HPV sering kali tidak menunjukkan gejala spesifik. "Infeksi HPV sering tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadari telah terinfeksi," ujarnya kepada Republika.co.id pada pekan lalu.
Oleh karena itu, langkah pencegahan yang efektif dan terstruktur menjadi sangat krusial. Menurut dia, pencegahan paling efektif untuk memutus rantai penularan dan mengurangi risiko kanker serviks adalah melalui program vaksinasi HPV.
Dia menyebut vaksin ini efektif dalam melindungi tubuh dari infeksi HPV jenis berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks. "Pemberian vaksin HPV pada anak perempuan sebelum mereka aktif secara seksual memberikan perlindungan terbaik," ujar dr Arya.
Pentingnya pemberian vaksin ini tidak hanya terletak pada efektivitasnya, tetapi juga pada waktu pemberiannya. Idealnya, vaksinasi HPV diberikan kepada anak perempuan sebelum mereka aktif secara seksual, karena ini akan memberikan perlindungan terbaik. Dengan melakukan vaksinasi, kita memberikan kesempatan emas bagi generasi muda untuk terlindungi dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah sepenuhnya.
Menyadari urgensi ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan program vaksinasi HPV gratis untuk anak perempuan. Program ini menyasar anak usia 11–12 tahun dan dilaksanakan melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di sekolah-sekolah dasar.

2 hours ago
1















































