Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Vivo Pasteur, Jalan Dr Djunjunan, Sukajadi, Kota Bandung, Senin (2/1/2023). Harga BBM di SPBU Vivo turun per 1 Januari 2023. Penurunan harga terjadi pada seluruh jenis bensin, kadar oktan atau Research Octane Number (RON) 90 menjadi Rp11.800, RON 92 menjadi Rp12.800 dan RON 95 menjadi Rp13.600. Republika/Abdan Syakura
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan badan usaha pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Vivo mendekati kesepakatan untuk membeli bahan bakar minyak dari Pertamina Patra Niaga. Volume pembelian sekitar 100 ribu barel.
“Sedang bernegosiasi dengan badan usaha Patra Niaga dan kemarin memang kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati (kesepakatan),” ucap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman ditemui di Jakarta, akhir pekan lalu.
Selain mendekati kesepakatan, Laode juga mengungkapkan bahwa volume BBM yang sempat diajukan oleh Vivo berkisar di angka 100 ribu barel.
“Awalnya juga kan Vivo sudah minta 100 ribu barel. Harusnya, ini belum diputus, harusnya ya sama,” ucap Laode.
Di sisi lain, saat ini negosiasi dengan Shell masih berproses. Laode pun mengungkapkan akan bertemu dengan Shell untuk membahas soal kesepakatan BBM.
SPBU Vivo mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) menyusul SPBU Shell yang telah mengalami kelangkaan BBM sejak pertengahan Agustus.
Akan tetapi, pasokan BBM jenis diesel seperti Diesel Primus Plus masih tersedia di semua SPBU Vivo.
sumber : ANTARA

2 hours ago
2










































