Warga Kulonprogo Diminta Bersiap Hadapi Potensi Bencana di Musim Hujan

2 hours ago 9

Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mengeluarkan surat edaran (SE) untuk menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrem. 

Kepala BPBD Kulonprogo, Setiawan Tri Widada mengatakan SE tersebut dikeluarkan karena wilayahnya sebentar lagi masuk musim hujan. SE dikeluarkan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat lantaran Kulonprogo sangat rentan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi mulai dari pohon tumbang, banjir hingga tanah longsor.

BACA JUGA: Warga Pesisir Kulonprogo Mengikuti Sekolah Lapang Gempa Bumi

Menurutnya, SE tersebut menyasar warga dan Pemerintah Kalurahan (Pemkal). "Termasuk bersama FPRB untuk melaksanakan mitigasi agar mengurangi dampak bencana hidrometeorologi," ujarnya, Rabu (24/9/2025).

Kemarau basah dan musim hujan yang diprediksi datang lebih cepat juga berdampak terhadap droping air bersih juga. Biasanya, saat kemarau warga perbukitan Kulonprogo mengalami kekeringan sehingga dibutuhkan droping air. 

Sampai saat ini, BPBD baru menyalurkan droping air di 10 titik. Itu pun bukan karena kekeringan melainkan karena instalasi airnya bermasalah. "Alhamdulilah [tahun ini] tidak ada droping air. Padahal sudah disiapkan droping airnya," tambah Setiawan.

Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, Rehabilitasi dan Konstruksi BPBD Kulonprogo, Muh Juaini menambahkan dalam SE tersebut meminta Pemkal melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi wilayah rawan bencana.

Selain itu, SE dikeluarkan untuk memastikan sarana dan prasarana pendukung penanggulangan bencana berfungsi secara optimal, termasuk jalur evakuasi bila terjadi dipastikan.

Pemkal juga diminta untuk mengoptimalkan FPRB dan Kampung Siaga Bencana dan tidak lupa melaporkan kejadian bencana alam selama musim penghujan.
"SE itu dikeluarkan sebagai informasi kepada masyarakat dengan kondisi cuaca saat ini perlu dilakukan terutama kesiapsiagaan terhadap potensi bencana longsor," tuturnya.

Sementara itu, untuk masyarakat diimbau untuk membersihkan gorong-gorong dari sampah, memangkas ranting pohon yang rawan roboh, waspada terhadap banjir yang dapat terjadi di musim hujan. Juaini menilai kesiapsiagaan masyarakat juga perlu terhadap kondisi iklim sekarang yang tidak stabil.

Atap rumah warga juga diminta agar diperhatikan karena ketika musim hujan rentan adanya angin kencang khawatir membuat beterbangan. "Masyarakat juga harus waspada informasi hoax atau bohong. Informasi valid dari kanal pemerintah," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|