8000 hoki Login server Slots Maxwin Cambodia Terpercaya Mudah Jackpot Setiap Hari
hokikilat.com ID web Slot Maxwin Singapore Terpercaya Sering Win Full Banyak
1000 hoki Data Situs website Slots Maxwin Thailand Terpercaya Mudah Scatter Terus
5000hoki.com Data Login situs Slot Maxwin Myanmar Terkini Mudah Win Setiap Hari
7000 hoki ID situs Slot Gacor Philippines Terbaru Pasti Lancar Scatter Full Non Stop
9000hoki.com Data Demo website Slots Gacor Indonesia Terbaru Pasti Scatter Setiap Hari
Data ID Slots Maxwin basis China Terbaru Pasti Lancar Jackpot Online
Idagent138 Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Luckygaming138 Slot Anti Rungkat Terpercaya
Adugaming Akun Slot Game
kiss69 login Slot Online
Agent188 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
Moto128 login Slot Maxwin Online
Betplay138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online
Letsbet77 Id Slot Maxwin Terpercaya
Portbet88 Akun Slot Game Terpercaya
Jfgaming Akun Slot Game Terpercaya
MasterGaming138 Slot Anti Rungkat Online
Adagaming168 Daftar Slot Maxwin
Kingbet189 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Online
Summer138 Akun Slot
Evorabid77 Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
Jakarta, CNBC Indonesia - Industri startup tanah air dihebohkan dengan dugaan kasus pemalsuan laporan keuangan oleh eFishery.
Startup aqua-tech itu didirikan pada 2013 oleh Gibran Huzaifah di Bandung. Perusahaan ini telah mencapai status unicorn lewat pendanaan Seri D US$ 200 juta pada 2023 lalu.
Menurut hasil audit baru-baru ini menunjukkan manajemen memiliki dua laporan keuangan yang berbeda sejak 2018, yakni untuk kebutuhan internal dan eksternal.
Berikut adalah data keuangan aneh yang ditemukan dalam audit oleh pihak eksternal di eFishery:
1. Pendapatan 4 kali lipat
Pada laporan keuangan internal, eFishery mengumpulkan pendapatan senilai Rp2,6 triliun selama periode 9 bulan, yakni Januari-September 2024. Sementara itu, laporan keuangan eksternal menunjukkan eFishery meraup pendapatan 4,8 kali lebih besar senilai Rp12,3 triliun. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan untuk pihak eksternal, pertumbuhan pendapatan eFishery melonjak tajam.
Pada 2021 senilai Rp1,6 triliun, lalu 2022 menjadi Rp5,8 triliun, dan 2023 menjadi Rp10,8 triliun, menurut dokumen yang diterima CNBC Indonesia, dikutip Jumat (31/1/2025). Angka itu berbeda dalam laporan keuangan internal yang menunjukkan pendapatan eFishery sebesar Rp1 triliun pada 2021, lalu Rp4,3 triliun pada 2022, dan Rp6 triliun pada 2023.
2. Profit padahal rugi
Laporan internal dan eksternal juga timpang untuk pencatatan profit sebelum pajak. Berdasarkan laporan eksternal, eFishery membukukan profit sebelum pajak senilai Rp261 miliar selama periode Januari-September 2024.
Padahal, versi laporan internal menunjukkan eFishery justru rugi Rp578 miliar dalam periode yang sama. Sejak 2021 hingga 9 bulan di 2024, laporan eksternal eFishery memperlihatkan pertumbuhan profit sebelum pajak yang positif dan stabil. Berbanding terbalik dengan laporan internal yang menunjukkan perusahaan terus merugi sejak 2021. Kerugian paling parah pada 2022 sebesar Rp784 miliar. Kemudian pada 2023 sebesar Rp759 miliar.
3. Jumlah feeder
Manipulasi yang dilakukan e-Fishery tak cuma dari laporan keuangan, tetapi juga klaim mantan CEO Gibran Huzaifah yang mengaku ke investor bahwa perusahaan memiliki lebih dari 400.000 fasilitas pakan. Padahal, kenyataan di lapangan hanya sekitar 24.000.
Gibran diduga sengaja memerintahkan penggelembungan biaya modal perusahaan untuk pembelian pakan. Menurut laporan audit, hal ini untuk menjustifikasi kondisi keuangan perusahaan yang terus merosot.
4. Perusahaan palsu
Upaya manipulasi Gibran dan timnya sejak 2018 dilakukan demi memperoleh pendanaan Seri A. Laporan menemukan pada 2022 ada pembentukan 5 perusahaan yang dikendalikan oleh Gibran tetapi atas nama orang lain.
Perusahaan ini berfungsi untuk pencatatan perputaran uang untuk menggenjot pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Pada 2023, Gibran dan beberapa orang lain melancarkan upaya memalsukan dokumen-dokumen pendukung seperti invoice, kontrak, serta pembukuan bodong.
Ganti manajemen
Pada pertengahan Desember, eFishery mengumumkan pengangkatan Adhy Wibisono sebagai CEO interim menggantikan Gibran Huzaifah. Sebelum ditunjuk sebagai CEO, Adhy adalah CFO di perusahaan. Albertus Sasmitra ditunjuk sebagai CFO interim eFishery menggantikan Adhy.
"eFishery saat ini beroperasi di bawah kepemimpinan Adhy Wibisono, sebagai Interim CEO, dan Albertus Sasmitra, sebagai Interim CFO. Keputusan diambil bersama shareholder perusahaan, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik," kata juru bicara eFishery dalam pernyataan tertulis yang diterima CNBC Indonesia.
Dalam pernyataan perusahaan yang diterima, eFishery mengatakan bahwa pihaknya memahami keseriusan isu yang sedang beredar, dan memberikan perhatian penuh.
"Kami memahami keseriusan isu yang sedang beredar saat ini dan kami menanggapinya dengan perhatian penuh. Kami berkomitmen untuk menjaga standar tertinggi dalam tata kelola perusahaan dan etika dalam operasional perusahaan," kata juru bicara eFishery.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus Startup Pertanian Bantu Petani RI Tingkatkan Produksi
Next Article Kisah Gibran Gak Makan 3 Hari, Kini Punya Harta Rp 1,59 Triliun