4 Miliar Warga Dunia Hidup di Bawah Level Penggunaan Energi Minimum

2 months ago 21

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pertumbuhan konsumsi energi dunia yang luar biasa, ternyata sebanyak 4 miliar penduduk dunia masih hidup di bawah rata-rata minimum penggunaan energi. Penduduk dengan keterbatasan akses energi ini hidup di wilayah Asia hingga Afrika.

Chris Birdsall, Director Economics and Energy ExxonMobil Corporation, mengatakan konsumsi energi per individu di dunia, berdasarkan data Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), mencapai sekitar 50 juta British Thermal Unit (BTUs). Sementara itu, data Exxon menunjukkan konsumsi energi untuk rumah tangga modern di negara maju rata-rata mencapai 20 juta BTUs.

Adapun, dia melihat China telah membuat kemajuan luar biasa selama beberapa dekade terakhir, dan kini berada di atas batas minimum energi modern. Sementara itu, Amerika Latin, secara rata-rata, berada pada batas minimum energi modern.

Sayangnya, hal ini tidak terjadi di beberapa negara dunia, termasuk Indonesia. Konsumsi energi di negara berkembang, a.l. Asia hingga Afrika masih di bawah rata-rata. Ada sebanyak 4 miliar warga dunia yang berada di bawah rata-rata minimum penggunaan energi.

"Indonesia, negara berkembang lainnya di Asia, Afrika Sub-Sahara, di sisi lain 4 miliar orang di dunia, masih di bawah minimum energi modern tersebut," kata Chris.

Untungnya, lanjut Chris, data ini tidak statis atau terus berkembang. Dia melihat pertumbuhan konsumsi dan ketersediaan energi yang luar biasa di Indonesia dan beberapa wilayah lain. Ini merupakan kabar baik, tetapi hal ini diikuti dengan tantangan tingkat emisi karbon yang tinggi. Masalah lainnya adalah solusi emisi karbon rendah umumnya mahal.

Hal ini, menurutnya, akan menekan negara-negara berkembang yang membutuhkan energi, tetapi di sisi lain harus mengembangkan solusi emisi karbon rendah.

"Dan bagi suatu negara untuk beralih ke opsi emisi rendah, seperti gas alam atau nuklir atau (pembangkit dengan) emisi karbon lebih sedikit, itu meningkatkan biaya listrik hingga 50%," ungkap Chris.

Materi Paparan Direktur Energi & Ekonomi ExxonMobil, Chris Birdsall dalam acara Road To Outlook Energy Edition With ExxonMobil bertajuk Foto: Materi Paparan Direktur Energi & Ekonomi ExxonMobil, Chris Birdsall dalam acara Road To Outlook Energy Edition With ExxonMobil bertajuk "Energy Demand and Supply Outlook Through 2050" di Jakarta, Selasa (18/2/2025). (Dok. ExxonMobil)
Materi Paparan Direktur Energi & Ekonomi ExxonMobil, Chris Birdsall dalam acara Road To Outlook Energy Edition With ExxonMobil bertajuk "Energy Demand and Supply Outlook Through 2050" di Jakarta, Selasa (18/2/2025). (Dok. ExxonMobil)


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Airlangga Pastikan DHE Yang Jadi Agunan Dikecualikan Dari BMPK

Next Article Video: Punya GCG Terbaik, Exxon Mobil Indonesia Raih Penghargaan Ini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|