5.700 Desa Belum Teraliri Listrik, Bahlil: 2029 Insya Allah Seluruh RI

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sebanyak 5.700 desa masih belum menikmati listrik. Hal tersebut cukup memprihatinkan mengingat usia kemerdekaan RI sudah mencapai 80 tahun.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menargetkan semua desa di Indonesia dapat teraliri listrik pada tahun 2029-2039. Terlebih, persoalan elektrifikasi desa juga menjadi perhatian dari Presiden Prabowo Subianto.

"Indonesia merdeka tapi masih ada 5.700 desa yang belum ada listrik. Saya tahu hidup tanpa listrik pakai pelita. Kami targetkan 2029-2030 insya allah seluruh Indonesia sudah terlistriki," kata Bahlil dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Sebagaimana diketahui, guna melistriki seluruh rumah tangga di Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan program Listrik Desa untuk periode tahun 2025 hingga 2029 mendatang. Program ini menargetkan elektrifikasi untuk 5.758 desa dengan penyambungan listrik bagi sekitar 1,2 juta rumah tangga.

Target ini sejalan dengan arah kebijakan ketenagalistrikan yang dituangkan pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034.

Wakil Menteri ESDM Yuliot menyampaikan upaya pemerintah ini merupakan wujud nyata kehadiran negara bagi masyarakat di wilayah 3T. Program Listrik Desa diprioritaskan bagi rumah tangga di desa-desa dengan ketertinggalan akses, tantangan geografis, dan kebutuhan sosial tertinggi.

"Akses listrik bukan sekadar terang. Ini bisa membuka kesempatan belajar, produktivitas ekonomi, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Lisdes 2025-2029 kami rancang untuk menghadirkan manfaat nyata itu hingga ke desa-desa terjauh," kata Yuliot di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Upaya melistriki daerah 3T yang umumnya memiliki kondisi akses yang menantang, dilakukan dengan mengkombinasikan sambungan on grid di lokasi yang dekat dengan jaringan PLN dengan solusi off grid bagi daerah terpencil.

Sebagai langkah awal, akhir Juni 2025 lalu, Presiden Prabowo didampingi Bahlil telah meresmikan 55 pembangkit listrik energi terbarukan, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit yang diresmikan tersebut, tersebar di 15 provinsi dengan total kapasitas mencapai 379,7 Megawatt.

Hingga pertengahan 2025, tahap konstruksi dan commissioning untuk proyek-proyek PLTS perdesaan telah berjalan dan sambungan perdana telah dinikmati oleh ribuan rumah tangga. Rasio elektrifikasi nasional sendiri telah mencapai sekitar 99,83% pada akhir 2024, sehingga Lisdes 2025-2029 difokuskan untuk menuntaskan kantong-kantong yang belum berlistrik.

Dengan dibangunnya Lisdes hingga 5 tahun ke depan, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3T. Dengan adanya listrik, kualitas pelayanan publik serta ekonomi lokal dapat dilakukan dengan lebih optimal.

"Dengan tambahan kapasitas EBT desa dan sambungan rumah tangga baru, Lisdes 2025-2029 diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan publik, menggerakkan perekonomian lokal, hingga mengurangi emisi karbon, dengan memperluas pemanfaatan PLTS yang cepat bangun dan minim jejak karbon," tutur Yuliot.


(ven)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bahlil Blak-Blakan, 5.700 Desa di RI Belum Teraliri Listrik

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|