5 Taipan Energi Terkaya di Dunia, Ada dari Indonesia

1 day ago 1

Jakarta, CNBC indonesia - Sektor energi menjadi bisnis yang sangat menggiurkan. Bahkan, sejak lama dikenal sebagai salah satu bidang usaha yang memberi kekayaan bagi pelaku industrinya. Maka tak heran beberapa bos industri energi masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia.

Apalagi, akhir-akhir ini terjadi peningkatan harga minyak mentah dan batu bara dunia. Hal ini ikut mendongkrak harga-harga saham emiten energi dan menjadikannya sektor dengan kinerja terbaik.

Berikut daftar lengkap orang terkaya di bidang energi menurut data Forbes Real Time Billionaire, per Rabu (18/6/6/2025).

1. Low Tuck Kwong

Bos PT Bayan Resources Tbk (BYAN) ini mencatatkan kekayaan sebesar US$27,2 miliar. Ia menjadi orang terkaya ke 72 di dunia dan pertama di Indonesia. Tak Jatuh dari langit, kekayaannya didapat dari hasil kinerja BYAN yang cemerlang.

BYAN sendiri pernah mencatatkan market cap sebesar Rp786,6 triliun, telah naik 21,6% sejak akhir Maret ini. BYAN diketahui ikut menikmati pesta durian runtuh dari harga batu bara yang tinggi.

2. Leonid Mikhelson

Leonid Mikhelson adalah pendiri dan ketua produsen gas alam Novatek. Ia mencatatkan kekayaan sebesar US$28,4miliar.

Pada 2017 ia membeli 17% saham di perusahaan petrokimia Sibur dari Kirill Shamalov, mantan menantu Putin yang dilaporkan meningkatkan sahamnya menjadi 48%

Pada tahun 2021 Sibur bergabung dengan Grup TAIF, dengan aset yang luas di Republik Tatarstan; di antara pemilik TAIF adalah putra presiden pertama Tatarstan. Dia dikenai sanksi oleh Inggris dan AS pada April 2022; dia mentransfer GES-2 dan 2,3% saham Novatek kepada putrinya Victoria.

3. Vagit Alekperov

Vagit Alekperov sempat menjadi mantan pekerja rig minyak di Laut Kaspia, sebelum ia menjadi wakil menteri yang mengawasi industri minyak di Uni Soviet. Kini, kekayaannya mencapai US$28,7 miliar.

Pada tahun 1991 ia mengambil tiga ladang minyak besar yang dikendalikan kementerian dan mendirikan Lukoil, perusahaan minyak independen terbesar Rusia. Alekperov mengundurkan diri sebagai presiden Lukoil pada April 2022, beberapa hari setelah mendapat sanksi dari Inggris.

4. Harold Hamm

Harrold Hamm saat ini menggenggam kekayaan sebesar US$18,5 miliar atau Rp271,1 triliun. Harold Hamm mendirikan dan memimpin Continental Resources, salah satu perusahaan minyak independen terbesar di Amerika.

Kesuksesannya dimulai Pada 1990-an dia memiliki visi untuk menggunakan pengeboran horizontal dan rekahan hidrolik di wilayah Bakken Dakota Utara, mengubah industri minyak AS.

Kini, Continental menghasilkan minyak dan gas senilai 400.000 barel per hari. Hamm dan 5 anaknya bersama-sama memiliki lebih dari 80% saham perusahaan.

5. Gennady Timchenko

Gennady Timchenko memiliki saham di berbagai bisnis Rusia, termasuk perusahaan gas Novatek dan produsen petrokimia Sibur Holding. Dari gurita bisnisnya ini, Gennady mengakumulasi kekayaan sebesar US$23,2 miliar.

Timchenko menjalankan perusahaan pengekspor minyak milik negara dan menjadi salah satu pemegang saham terbesarnya ketika kemudian diprivatisasi. Timchenko dikenai sanksi oleh AS pada 2014 dan oleh UE dan Inggris pada 2022.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pengusaha AS Jadi Kaya Raya Gara-Gara Terpinspirasi Kisah Nabi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|