CNN Indonesia
Senin, 24 Mar 2025 13:06 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Jumlah korban tewas dalam agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, tembus hingga lebih dari 50.000 orang.
Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (23/3) melaporkan setidaknya 50.021 warga Palestina tewas terbunuh dalam agresi Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Sementara itu, sebanyak 113.274 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenkes Gaza memperkirakan korban tewas ini masih akan terus bertambah karena Israel terus melancarkan serangan di berbagai wilayah Gaza, di tengah gencatan senjata.
Israel saat ini bahkan sedang menyerang gedung bedah di dalam Kompleks Medis Nasser di Khan Younis hingga menyebabkan kebakaran besar, demikian dilaporkan Al Jazeera.
Militer Israel dan badan intelijen Shin Bet dalam sebuah pernyataan telah mengonfirmasi serangan di kompleks medis tersebut. Mereka mengeklaim serangan itu menyasar "seorang anggota kunci" Hamas.
Israel telah meluncurkan kembali agresinya di Gaza sejak Selasa (18/3) pekan lalu karena menolak lanjut ke fase kedua gencatan senjata.
Berdasarkan kesepakatan, pada fase kedua, Israel mesti menarik diri sepenuhnya dari wilayah Gaza dan Hamas mesti membebaskan seluruh sandera yang tersisa.
Penolakan Israel untuk lanjut ke fase kedua pun membuat Hamas berspekulasi bahwa Negeri Zionis cuma ingin warganya kembali tapi tetap ingin terus memerangi Gaza.
Karena Hamas menolak mentah-mentah permintaan perpanjangan fase pertama, Israel pun memutuskan untuk menutup seluruh perbatasan hingga bantuan kemanusiaan tak bisa masuk.
Tak lama setelah itu, Israel memulai kembali agresinya di Jalur Gaza.
(blq)