Ada Apa Inggris? Kebencian Terhadap Muslim Melonjak Tinggi

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebencian terhadap warga Muslim di Inggris melonjak ke rekor tertinggi tahun 2024 lalu. Hal ini terlihat dalam data Tell Mama, sebuah organisasi yang melacak Islamofobia.

"Telah terjadi lonjakan retorika yang secara keliru menggambarkan Muslim sebagai teroris atau simpatisan teroris," kata organisasi tersebut dalam laporannya, menyusul konflik Israel-Gaza dan pembunuhan Southport, seperti dikutip BBC International, Kamis (20/2/2025).

Menurut temuan Tell Mama, hampir 6.000 laporan dikonfirmasi sebagai insiden anti-Muslim, lebih dari dua kali lipat jumlahnya dua tahun lalu. Pria lebih banyak menjadi sasaran daripada wanita untuk pertama kalinya.

Untuk pertama kalinya sejak Tell Mama didirikan pada tahun 2012, lebih banyak pria daripada wanita yang menjadi sasaran kebencian anti-Muslim dan Islamofobia. Tell Mama mencatat ada 6.313 kasus kebencian anti-Muslim, meningkat 43% dari tahun sebelumnya dengan 5.837 laporan diverifikasi.

Organisasi tersebut, yang menggambarkan dirinya sebagai lembaga terkemuka dalam memantau kejahatan kebencian anti-Muslim, mengatakan telah peningkatan tajam terjadi dalam insiden luring. Total ada 3.680 kasus dilaporkan, meningkat 72% dari jumlah dua tahun lalu.

Mayoritas kasus langsung adalah perilaku kasar. Tell Mama juga mencatat insiden penyerangan fisik, diskriminasi, dan vandalisme, yang sebagian besar serangan terjadi di tempat umum seperti jalan dan taman, dengan sebagian kecil terjadi di tempat kerja.

"Pergeseran tersebut mencerminkan dampak yang semakin dalam dari stereotip berbahaya yang memicu perpecahan masyarakat dan memperkuat gagasan yang salah tentang identitas Muslim," kata organisasi itu lagi.

"Telah terjadi lonjakan retorika yang secara keliru menggambarkan Muslim sebagai teroris atau simpatisan teroris sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel dan kerusuhan 2024 yang dipicu oleh pembunuhan Southport," tambahnya merujuk insiden pembunuhan massal di kelas tari yang menewaskan dua anak, di mana ada missinformasi yang menuduh pelakunya merupakan seorang Muslim.

Menanggapi temuan tersebut, pemerintah mengatakan bahwa serangan dan kebencian terhadap komunitas Muslim sama sekali tidak dapat diterima. Pemerintah menegaskan hal itu tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita".

Seorang juru bicara pemerintah menyebut temuan tersebut "sangat memprihatinkan". Ia mengatakan akan "berusaha untuk memberantas kebencian anti-Muslim dan rasisme di mana pun itu terjadi".

"Kami benar-benar bertekad untuk menjembatani perpecahan antar-komunitas dan bekerja sama erat dengan kelompok-kelompok masyarakat, lembaga amal, dan mitra sektor publik untuk mengatasi kebencian dalam segala bentuknya," tambahnya.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Inggris Siap Kirim Pasukan Jika Ukraina Membutuhkan

Next Article Video: Presiden Iran Sebut Negara Muslim Kurang Solid Hadapi Israel

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|