Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin menegaskan program MBG dibutuhkan untuk memperbaiki gizi anak-anak sehingga Indonesia memiliki modal SDM unggul.
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Sultan Baktiar Najamudin merasa heran dengan pihak yang masih mempertanyakan pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Saya sampaikan ke Pak Presiden, gas aja Pak. Semua program yang baik untuk masyarakat pasti kita dukung. Kalau ada yang tidak setuju dengan program MBG itu sudah keterlaluan," ujar Sultan saat menutup acara Silaturahmi Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Bali, Ahad (7/12/2025).
Mantan wakil gubernur Bengkulu itu menjelaskan program MBG ini dibutuhkan untuk memperbaiki gizi anak-anak kita, sehingga kita memiliki modal SDM unggul untuk mencapai Indonesia Maju.
"Kenapa Indonesia sulit bersaing? Karena otak kita lemah, tinggi (badan) kita kurang, kapasitas kita kurang. Karena dulu asupan gizi kita tidak seimbang. Itu clear, dari semau teori. Jadi kenapa program prioritas Presiden Prabowo ini diperdebatkan lagi," tanya mantan aktivis KNPI itu.
Selain program MBG, Sultan mengatakan, program ketahanan pangan dan energi adalah program yang visioner dan penting di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
"Selain itu ada program ketahanan pangan, ketahanan energi. Itu program yang basic dibutuhkan rakyat. Sangat berbahaya jika kebutuhan dasar masyarakat ini tidak kita siapkan," ungkapnya.
Di era pasar bebas, kata Sultan, ketika tidak ada batasan jelas antar negara (borderless)."Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk negara lain. Sehingga kita patut mengapresiasi capaian swasembada beras pemerintah saat ini," tutupnya.

21 hours ago
5






































