Alasan Satelit di Orbit Tak Jatuh ke Bumi Atau Lenyap di Luar Angkasa

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Jauh di luar angkasa terdapat banyak satelit yang mengitari Bumi. Benda-benda tersebut bergerak dengan stabil dan bebas tanpa ada yang berjatuhan kembali ke Bumi.

Ternyata hal ini ada penyebabnya. Space menjelaskan agar tak jatuh, satelit perlu bergerak dengan sangat cepat.

Kecepatan laju satelit setidaknya mencapai 8 km per detik. Dengan begitu membuat satelit dalam keadaan perpetual fall atau "meluncur jatuh selamanya" tanpa membentur permukaan Bumi yang melengkung, dikutip dari Space, Senin (26/5/2025).

Kecepatan ini harus seimbang dengan kekuatan gaya tarik Bumi. Ternyata hal tersebut dihasilkan bukan dari bahan bakar, melainkan dorongan saat satelit dilepaskan oleh roket yang ditumpanginya saat menuju ke atmosfer ke Bumi.

Proses ini sangat kuat membuat satelit bisa bertahan di orbit Bumi dalam waktu yang lama. Makin dekat satelit dengan Bumi, kecepatan yang harus ditempuh supaya tidak keluar dari orbit haris lebih tinggi.

Sementara itu, bahan bakar yang dimiliki satelit digunakan untuk berbagai hal. Misalnya mengubah posisi ataupun menghindari benda-benda yang menjadi sampah luar angkasa.

Posisi satelit

Satelit diketahui tidak memiliki ketinggian yang sama. Ada beberapa titik orbit penempatan satelit.

Salah satunya orbit rendah Bumi atau low earth orbit (LEO) yang terletak 160 km hingga 2.000 km. Lokasi ini menjadi tempat untuk stasiun antariksa internasional (ISS) atau pesawat ulang alik.

Jaringan satelit Starlink yang dimiliki perusahaan Elon Musk, SpaceX juga berada di titik orbit ini. Selain itu, LEO juga menjadi tempat misi dengan manusia terjadi.

Lokasi lain adalah orbit geostasioner atau Geostasioner Earth Orbit (GEO) dengan tinggi mulai dari 35.786 km. Salah satu satelit yang berada di sini seperti Merah Putih 2 milik Telkom dengan ketinggian sekitar 36 ribu km.

Selain itu, juga ada satelit lain yang mengelilingi kutub Bumi dengan jangkauan hanya berada di kutub utara dan kutub selatan. Contohnya adalah satelit cuaca dan satelit yang digunakan untuk mengintai.

Semua satelit tersebut akan ditempatkan dalam posisi yang sama dan mengikuti rotasi Bumi. Dengan begitu satelit tetap akan terhubung dengan antena yang berada di permukaan.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI

Next Article Pungut Batu Disangka Emas, Ternyata Harta Karun Lebih Berharga

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|