Apa Itu 'Trumpcession', Resesi Amerika karena Ulah Donald Trump?

18 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Amerika Serikat (AS) diramalkan akan mengalami pelemahan. Kekhawatiran akan penurunan cepat dalam ekonomi terbesar di dunia tersebut pun muncul.

Bahkan idiom 'Trumpcession', Trump dan recession/resesi, mulai merasuki pasar keuangan. Apa itu?

Trumpcession sendiri diperkenalkan pekan lalu. Dalam pantauan CNBC Indonesia, Selasa (11/3/2025), Reuters, mulai memakainya saat menggambarkan bagaimana data Atlanta Fed, yang mencatat real time, ekonomi AS, mengisyaratkan PDB negeri itu akan menyusut dengan kecepatan super sejak pandemi.

Estimasi model GDPNow dari Atlanta Fed untuk pertumbuhan tahunan pada kuartal saat ini adalah -2,8%, turun dari +2,3% minggu lalu. Sebulan yang lalu, model tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan pada periode Januari-Maret mendekati +4,0%.

Estimasi ini dipublikasikan secara berkala saat data ekonomi baru dirilis, dan bisa sangat fluktuatif. Setidaknya, ada 11 estimasi pada bulan Februari saja.

Tapi data terbaru ini setidaknya muncul dari defisit perdagangan AS, yang mencatat angka tertinggi, senilai US$153 miliar pada bulan Januari, kemungkinan besar karena perusahaan-perusahaan melakukan impor lebih awal sebelum tarif. Belum lagi aktivitas manufaktur yang lemah.

Perlu diketahui, angka Atlanta Fed merupakan outlier untuk saat ini. Secara historis, angka ini paling bisa diandalkan dan angka negatif tak mungkin muncul begitu saja

"Banyak indikator ekonomi yang lemah, seperti survei sentimen, telah sangat lemah dalam beberapa minggu terakhir, dan beberapa indikator aktivitas ekonomi yang kuat juga menunjukkan tanda-tanda penurunan," muat Reuters menjelaskan dalam analisisnya.

"Sentimen konsumen pada bulan Januari mengalami kemerosotan paling parah dalam tiga setengah tahun, penjualan ritel turun paling tajam dalam hampir dua tahun, pengeluaran riil turun pada tingkat tercepat sejak awal tahun 2021, dan raksasa ritel Walmart telah memperingatkan akan tahun yang sulit di depan," tambahnya.

"Mungkin tidak mengherankan bahwa indeks kejutan ekonomi AS oleh (lembaga) Citi telah merosot ke wilayah negatif, mencapai titik terendah sejak September."

Data ini kemudian dihubungkan dengan tingginya tingkat ketidakpastian yang diciptakan oleh agenda Presiden AS Donald Trump. Mulai dari proteksionisme perdagangan khususnya tarif, kedekatannya yang tampak semakin erat dengan Rusia dan jarak dari sekutu tradisional seperti Eropa, dan efisiensi DOGE (Departemen Efisiensi Pemerintah) yang digunakan untuk belanja dan memangkas tenagakerja federal.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PNS Bakal Kerja Pakai Sistem FWA - AS Minta 'Bayaran'

Next Article Elon Musk Bagi-Bagi Rp15 M, Ini Syaratnya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|