REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai belanja pemerintah dan konsumsi domestik menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tahun ini.
“Jadi kalau mau didorong lebih besar lagi, berarti harus ada tambahan dari dua sisi, yakni belanja pemerintah (government spending) yang didorong dan konsumsi domestik (domestic consumption) yang penguatannya ada di daya beli,” kata Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani usai menghadiri acara Economic Outlook 2026 di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Shinta menjelaskan, dari sisi permintaan (demand), penguatan konsumsi menjadi peluang untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di kuartal keempat. Menurut dia, momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV agar lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Pemerintah sudah mengeluarkan paket stimulus ekonomi 8+4+5. Itu sepenuhnya tidak hanya dari sisi supply (penawaran), tetapi juga demand (permintaan). Ini bisa membantu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Shinta menambahkan, pada akhirnya daya beli masyarakat menjadi faktor terpenting yang harus dijaga dan diperkuat. “Kalau kita lihat, pencapaian dari sisi belanja pemerintah yang mau dipercepat juga diharapkan bisa membantu. Konsumsi rumah tangga itu kunci. Ini yang perlu diberikan insentif agar bisa mendorong pertumbuhan,” kata Shinta.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 tumbuh 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 2,54 persen.
Selain konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut juga ditopang oleh komponen net ekspor dengan kontribusi 2,15 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,59 persen. Secara struktur, konsumsi rumah tangga menyumbang 53,14 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB), diikuti PMTB sebesar 29,09 persen dan ekspor 23,64 persen.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara tahunan mencapai 4,89 persen, didorong peningkatan pada sektor transportasi dan komunikasi, serta restoran dan hotel, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan aktivitas wisatawan domestik. Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 dengan andil sebesar 1,13 persen.
sumber : Antara

2 hours ago
2












































