Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) mengecam Amerika Serikat (AS) atas "provokasi politik dan militer" setelah kunjungan kapal induk Angkatan Laut AS ke pelabuhan Busan, Korea Selatan.
Kecaman ini disampaikan oleh Kim Yo Jong, saudara perempuan penguasa Korea Utara Kim Jong Un, yang dipublikasikan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) milik negara pada Selasa (4/3/2025).
"Begitu pemerintahan barunya muncul tahun ini, AS telah meningkatkan provokasi politik dan militer terhadap DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea), 'melanjutkan' kebijakan permusuhan pemerintahan sebelumnya," demikian isi pernyataan Kim Yo Jong.
USS Carl Vinson, kapal induk bertenaga nuklir dari kelompok penyerang kapal induk, tiba di Busan untuk kunjungan pelabuhan yang dijadwalkan pada Minggu, menurut Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Angkatan Laut AS mengatakan "kunjungan ke Busan merupakan contoh komitmen AS terhadap kawasan tersebut, yang selanjutnya meningkatkan hubungan dengan para pemimpin ROK (Republik Korea) dan penduduk setempat."
"Langkah-langkah kejam AS untuk konfrontasi dengan DPRK telah diintensifkan pada bulan Maret dengan kemunculan Carl Vinson di semenanjung Korea," kata Kim Yo Jong.
"Jika AS terus memperbarui catatannya dalam demonstrasi militer anti-DPRK, DPRK secara alami akan dipaksa untuk memperbarui catatannya dalam pelaksanaan pencegahan strategis," tambahnya.
Kerja sama militer antara Seoul dan Washington secara teratur mengundang kecaman dari Pyongyang, di mana pemerintah melihat langkah-langkah tersebut sebagai persiapan untuk invasi, dan sering melakukan uji coba rudal sebagai tanggapan.
Sementara hubungan antara Pyongyang dan Seoul telah berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Korea Utara meluncurkan serangkaian rudal balistik tahun lalu yang melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pekan lalu, Korea Utara melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah strategis di Laut Kuning, dalam latihan yang menurut Pyongyang ditujukan untuk memamerkan kemampuan "serangan balik"-nya. Kedua Korea secara teknis masih berperang sejak konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kim Jong Un Siap Perang, Perisai Nuklir Korut Mulai Bergerak
Next Article Dunia Makin Kacau Balau, Giliran Korut Ikut-ikutan Ancam Tembak Nuklir