Bantul Siaga Musim Hujan, Dinsos Aktifkan 14 Kampung Tanggap Bencana

3 hours ago 3

Bantul Siaga Musim Hujan, Dinsos Aktifkan 14 Kampung Tanggap Bencana Banjir merendam ratusan rumah di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, Senin (1 - 1).Antara

Harianjogja.com, BANTUL–Menghadapi musim hujan dan potensi bencana hidrometeorologi di akhir tahun, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul menyiagakan anggaran dan logistik penanggulangan bencana. Tahun ini, total anggaran penanganan korban bencana mencapai Rp399,28 juta, dengan realisasi hingga Oktober sebesar Rp308,7 juta.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial dan Penanganan Korban Bencana Dinsos Bantul, Tri Galih Prasetya, menjelaskan dana tersebut difokuskan untuk penyediaan logistik darurat bagi warga terdampak bencana, seperti tenda, terpal, kasur, serta kebutuhan dasar lainnya.

“Anggarannya sudah disiapkan setiap tahun. Kalau tidak mencukupi, kami bisa berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk tambahan logistik seperti dapur umum atau tenda,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).

Galih menambahkan, bantuan yang diberikan umumnya berbentuk barang, bukan uang tunai, kecuali untuk santunan bagi korban jiwa yang disalurkan langsung oleh Kementerian Sosial.

“Kalau rumah rusak karena tertimpa pohon misalnya, kami bantu dengan tenda atau terpal sebagai hunian sementara setelah dilakukan asesmen lapangan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos Bantul, Sukrisna Dwi Susanta, menyebut sejak Agustus 2025 pihaknya sudah menyiapkan langkah kesiapsiagaan bencana. Dinsos juga menempatkan logistik di 14 Kampung Siaga Bencana (KSB) yang tersebar di seluruh kecamatan di Bantul.

“Setiap KSB sudah dilengkapi family kit, perlengkapan bayi dan lansia, pakaian, tenda, hingga kasur darurat,” kata Sukrisna.

Selain logistik, Dinsos juga menyiagakan personel jaga 24 jam di markas komando dan terus berkoordinasi dengan BPBD Bantul untuk pemantauan potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang.

“Sekarang status sudah siaga darurat. Hujan disertai angin kencang mulai sering terjadi, dan debit air meningkat,” ujar Sukrisna.

Dinsos juga mengintensifkan edukasi kebencanaan melalui program Tagana Masuk Sekolah, agar masyarakat dan pelajar memahami langkah tanggap saat bencana terjadi. “Kami ingin masyarakat tidak panik, tahu cara evakuasi, dan memahami pentingnya kesiapsiagaan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|