BBM untuk SPBU Swasta Bakal Mengalir Lagi Dalam Hitungan Hari

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk SPBU swasta akan masuk dalam waktu beberapa hari ke depan. Terutama setelah rapat antara Badan Usaha Swasta dengan Pertamina berlangsung pada Jumat (19/9/2025).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung membeberkan bahwa badan usaha swasta seperti Shell dan BP-AKR telah menyampaikan data kebutuhan impor BBM ke Pertamina.

"Yang volume impor, ini kan bertahap. Bertahap itu nanti bagaimana kesepakatannya dengan Pertamina. Itu sudah menyampaikan data ke Pertamina," ujar Yuliot ditemui di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Menurut Yuliot, berdasarkan hasil rapat pada pekan lalu, Badan Usaha swasta sepakat untuk mengambil BBM dari Pertamina. Namun, dengan catatan, BBM yang diserap berupa BBM murni yang belum tercampur aditif.

"Ini ada pembahasan business to business. Ya, kemudian untuk yang diminta oleh badan usaha, ini adalah, ini belum ditambahkan aditif. Itu sudah ada kesepakatan juga," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik badan usaha swasta masuk dalam waktu tujuh hari ke depan.

Semula, Bahlil menyebut terdapat empat kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat antara Badan Usaha Swasta dan juga Pertamina. Salah satunya adalah swasta menyetujui kolaborasi dengan Pertamina, dengan syarat harus berbasis base fuel atau BBM murni tanpa campuran.

"Kalau awalnya Pertamina mau jual jadi 'teh'. Katanya air panas aja. Nanti dicampur di tangki masing-masing. Dan ini sudah disetujui," terang Bahlil dalam Konferensi Pers, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/9/2025).

Kesepakatan lainnya adalah menyangkut pengawasan bersama kualitas BBM, dimana kedua belah pihak yakni Pertamina dan swasta menyetujui adanya joint surveyor.

Kemudian, menyangkut harga, pemerintah dan Pertamina menginginkan harga harus fair dan tidak ada yang dirugikan. "Sama-sama cengli, harus terbuka dan ini sudah open book dan setuju," ujarnya.

Kemudian yang terakhir adalah terkait dengan suplai BBM paling lambat tersedia dalam waktu tujuh hari. "Dan kalau ditanya mulai kapan, hari ini sudah dijalankan rapat teknis, paling lambat 7 hari barang sudah masuk di Indonesia," tegas Bahlil.

Bahlil menekankan bahwa stok BBM nasional masih cukup untuk 18-21 hari. Hanya saja untuk SPBU swasta cadangannya sudah menipis.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Beli BBM Pakai MyPertamina, Pelanggan Bisa Dapatkan Ini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|