REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura mencatat seluas 11.010 hektare sawah yang tersebar di 24 kecamatan di kabupaten itu terendam banjir.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur Erwin Atlizar di Aceh Timur, Minggu, mengatakan kerugian akibat banjir tersebut mencapai Rp88 miliar.
"Seluas 11.010 hektare sawah terendam banjir. Mayoritas tanaman padi yang terdampak berada pada fase produktif hingga siap panen, sehingga kerugian petani dipastikan cukup besar," katanya.
Erwin Atlizar menyebutkan kerugian mencapai Rp 88 miliar tersebut merupakan akumulasi dari potensi gagal panen, kerusakan tanaman padi, serta terhentinya aktivitas pertanian masyarakat akibat sawah terendam banjir selama beberapa hari lalu.
Sedangkan kecamatan dengan dampak terluas di antaranya Peureulak Barat mencapai 2.600 hektare, Kecamatan Peureulak mencapai 1.405 hektare, Kecamatan Darul Falah seluas 1.063 hektare.
Berikutnya, Kecamatan Darul Aman dengan luas mencapai 850 hektare dan Kecamatan Julok seluas 785 hektare. Kecamatan Idi Tunong mencapai 520 hektare, Kecamatan Banda Alam dengan luas 476 hektare.
Kemudian, Kecamatan Pante Bidari seluas 467 hektare, Kecamatan Idi Rayeuk mencapai 439 hektare, Kecamatan Indra Makmur dengan luas 187 hektare, Kecamatan Sungai Raya seluas 306 hektare,
Serta Kecamatan Serba Jadi seluas 326 hektare, Kecamatan Birem Bayeun seluas 285 hektare, Kecamatan Simpang Ulim seluas 52 hektare, Kecamatan Madat dengan luas mencapai 22 hektare.
Dan Kecamatan Peudawa dengan luas mencapai 146 hektare, Kecamatan Rantau Selamat seluas 146 hektare, Kecamatan Simpang Jernih seluas 85 hektare, dan Kecamatan Peureulak Timur dengan luas 225 hektare.
"Sedangkan di beberapa kecamatan lainnya seperti Peunaron dan Idi Timur masih dalam tahap pendataan," kata Erwin Atlizar.
Sebagai langkah pemulihan, kata dia, Pemkab Aceh Timur akan menyalurkan bantuan pertanian secara gratis kepada para petani terdampak, berupa benih padi, pupuk, serta sarana produksi pertanian lainnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan mengusulkan bantuan tambahan ke pemerintah pusat guna mempercepat pemulihan sektor pertanian pasca banjir.
"Kami berkomitmen untuk terus mempercepat pemulihan di sektor pertanian, mengingat sektor tersebut merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat," kata Erwin Atlizar.
Selain merendam ribuan hektare sawah, banjir juga menyebabkan rusaknya sejumlah jaringan irigasi, tanggul persawahan, serta akses jalan produksi yang biasa digunakan petani untuk mengangkut hasil panen.
Akibat kondisi tersebut, aktivitas pertanian lumpuh total di beberapa wilayah selama banjir berlangsung. Banyak petani terpaksa menunda masa tanam ulang karena lahan masih tertutup lumpur dan belum memungkinkan untuk diolah kembali.
"Kami mengimbau para petani untuk tetap bersabar dan mengikuti arahan teknis dari penyuluh pertanian setempat agar percepatan tanam ulang dapat segera dilakukan setelah kondisi lahan dinyatakan aman dan siap diolah kembali," kata Erwin Atlizar.
sumber : Antara

1 day ago
6
















































