BI Ungkap Penyebab Pasar Saham RI Merah Saat Rupiah Relatif Stabil

2 weeks ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menilai pergerakan rupiah relatif stabil jika dibandingkan dengan pasar saham Tanah Air yang kerap mengalami gejolak dalam dua bulan terakhir.

Hal ini disampaikan oleh Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, dalam paparan Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Maret 2025. Menurut Destry, pasar saham memang sangat dekat dengan sentimen ekonomi, baik global dan domestik.

"Rupiah ini memang kalau kita lihatkan selama ini pergerakannya relatif stabil, stabil dengan peersnya, ya karena kita semua ini sama-sama juga menghadapi ketidakpasaran global yang sangat tinggi. Dan bahwa sejak awal tahun ini, bahkan mungkin menjelang akhir tahun lalu, saham khususnya itu memang menghadapi satu koreksi yang cukup besar," ujarnya.

Tidak bisa dipungkiri, Destry melihat pengaruh kebijakan ekonomi dari Presiden AS Donald Trump sangat berpengaruh ke pasar modal dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, posisi pasar saham RI mengalami capital outflow sebesar Rp 22 triliun.

"Saham itu memang sangat dekat sekali kaitannya dengan sentimen di ekonomi, baik itu global yang akhirnya mempengaruhi ke domestik. Dan kalau kita lihatkan berbagai policy dari Trump, itu akan memberikan dampak terhadap ekonomi secara keseluruhan," tambahnya.

Adapun, dari catatan BI, instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tetap mengalami inflow atau aliran modal masuk. Nilainya mencapai Rp 25 triliun pada periode Januari-Maret.

"Jadi artinya kalau kita bicara SBN, SRBI itu kan sebenarnya lebih ke fundamental. Jadi ini yang kita harapkan bahwa apa yang terjadi kemarin itu sifatnya temporary karena tentunya juga shock dengan kebijakan-kebijakan yang ada di global," kata Destry.

Kendati rupiah terbilang stabil, dia memastikan BI akan tetap berada di pasar. Bahkan, ketika pasar saham terguncang, BI berupaya menunjukkan ke investor bahwa koreksi rupiah diharapkan hanya sementara.

"Sehingga BI masuk langsung kita diintervensi untuk spot ataupun di DNDF dan juga kalau diperlukan kita masuk di SBN," papar Destry.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menguat Lebih Dari 2%, IHSG Sentuh Level 6.500

Next Article Investor Berbondong-bondong Beli Surat Utang RI, Ini Penyebabnya!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|