Bos Bank Mandiri Buka Suara Soal Dampak Kenaikan Insentif Ini

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) buka suara mengenai keputusan Bank Indonesia (BI) meningkatkan insentif likuiditas untuk menopang penyaluran dana. Batas besaran maksimal dari Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) naik dari 4% menjadi 5% dari dana pihak ketiga (DPK).

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bank pelat merah itu tetap fokus dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Dalam hal ini, bank berlogo pita emas itu tetap menetapkan pertumbuhan kredit yang tinggi tahun ini.

"Mandiri tetap fokus untuk berperan dalam intermediasi dalam penyaluran dana masyarakat dalam bentuk kredit. Targetnya juga tetap tinggi," kata Darmawan di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (20/2/2025).

Ia mengatakan akan tetap fokus terhadap sektor-sektor prioritas. Sehingga likuiditas untuk mendorong sektor-sektor tersebut terjaga.

"Sektor-sektor yang diberikan insentif kita akan fokuskan supaya ada betul-betul insentif terhadap likuiditas," ujar Darmawan.

Sebelumnya dalam paparan kinerja 2024, Darmawan mengatakan bank pimpinannya itu membidik target pertumbuhan laba dapat tetap positif, sementara pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) bakal kembali melebihi rata-rata industri perbankan di akhir tahun ini.

Untuk diketahui, BMRI mencatatkan laba bersih periode berjalan secara konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun sepanjang tahun 2024. Perolehan tersebut tumbuh 1,31% secara tahunan (yoy) dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp55,06 triliun.

Hingga akhir tahun 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5% yoy, dengan pertumbuhan yang tetap solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

Rasio kredit bermasalah alias NPL tetap terkendali di level 0,97% pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73% yoy menjadi Rp 1.699 triliun. Porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bank Mandiri Cetak Laba Rp55,78 Triliun Sepanjang 2024

Next Article BI Rate 6%, Bank Mandiri (BMRI) Ungkap Dampaknya ke Segmen Wholesale

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|