Bos OJK Bertemu Ratu Maxima Bahas Urgensi Kesehatan Finansial

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, bertemu dengan Ratu Belanda Maxima yang merupakan Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA). Pertemuan mereka membahas lebih mendalam tentang urgensi kesehatan finansial.

“Yang menjadi tujuan dari kedatangan Ratu Maxima dari Belanda mengenai bagaimana kita membangun kesehatan keuangan atau kesejahteraan keuangan. Memang untuk Indonesia, ini relatif masih baru istilah kesejahteraan atau kesehatan keuangan. Yang biasa kita kenal selama ini adalah financial inclusion, financial literacy, inklusi dan literasi keuangan,” ujar Mahendra dalam acara UNSGSA for Inclusive Finance for Development di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).

Menurut penuturannya, kesejahteraan atau kesehatan finansial memiliki esensi yang penting di tengah masyarakat, terutama di lingkungan rumah tangga, dengan kaitan dampak yang lebih luas bagi perekonomian nasional.

Mahendra menyebutkan ada perpaduan empat pilar utama dalam kesehatan finansial menuju pemberdayaan rumah tangga (empowering household strength).

Pilar pertama adalah inklusi finansial, yaitu memberikan akses keuangan kepada masyarakat, baik anak muda, kaum perempuan, pelajar, maupun komunitas disabilitas dalam bentuk akses pada tabungan, pembiayaan atau kredit, dan mekanisme pembayaran.

Pilar kedua adalah membangun daya tahan terhadap perubahan mendadak atau financial shock. Misalnya terjadi musibah berupa jatuh sakit atau kecelakaan, sehingga tidak memiliki kemampuan memadai untuk meneruskan hidup secara normal atau memiliki kehidupan yang pas-pasan.

“Yang ketiga pilarnya adalah bagaimana pada saat seseorang itu sudah pasca pekerjaan, sudah pensiun, sudah tidak lagi produktif. Nah, ini juga menjadi satu kesatuan dalam membentuk financial health rumah tangga,” ujarnya.

Pilar keempat, kemampuan confidence dalam pengelolaan uang, kaitannya dengan menghadapi berbagai tawaran dari kegiatan keuangan ilegal atau tidak memiliki izin yang merugikan, termasuk skill dalam melakukan pemulihan dana yang dimanipulasi.

“Jadi kami baru dapat pencerahan dari Ibu Ratu mengenai hal ini dan kami lihat ini benar-benar tepat terhadap kebutuhan Indonesia. Harapannya, program kesehatan atau kesejahteraan keuangan juga masuk sejalan dengan sudah berjalannya kerja sama program literasi inklusi,” terangnya.

Mahendra menekankan, kesehatan finansial memang merupakan hal baru bagi Indonesia sehingga diharapkan bisa secara perlahan diimplementasikan.

“Mudah-mudahan tidak terlalu panjang dan mudah-mudahan juga memberikan bekal pemahaman bagi kita. Tidak usah khawatir kalau belum mengerti, saya juga baru mengerti 5 menit yang lalu. Jadi ini adalah hal yang baik untuk kita pelajari dan kita bertumbuh terus, karena ini yang diperlukan dan kita belajar dari yang terbaik yang ada secara internasional dari Ratu Maxima,” jelasnya.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|