REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tekanan terhadap penyerapan tenaga kerja formal semakin besar di tengah pertumbuhan ekonomi yang dinilai belum cukup mendorong penciptaan pekerjaan baru. Pemerintah menggenjot penyerapan tenaga kerja formal melalui perbaikan struktural, sementara industri menekankan pentingnya kesiapan mental dan sikap kerja lulusan muda.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, penciptaan lapangan kerja berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang masih terbatas.
“Problem-problem itu menjadi keluar ketika pertumbuhan kita lambat, termasuk penciptaan lapangan kerja,” ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI yang diikuti secara daring, Kamis (27/11/2025).
Purbaya menyatakan akan menyampaikan usulan agar program magang tidak hanya menyasar mahasiswa, tetapi diperluas untuk lulusan SMK.
“Nanti kami akan coba usulkan juga ke Menaker untuk memikirkan yang lulusan SMK,” ungkapnya.
Dari sisi industri, Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono menilai kesiapan memasuki dunia kerja tidak cukup bertumpu pada kemampuan teknis. Dalam kuliah umum BCA Berbagi Ilmu di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (26/11/2025), ia menekankan pentingnya sikap kerja yang kuat. “Kemampuan teknis memang penting di dunia kerja. Namun, saya ingin menggarisbawahi bahwa sikap dan mentalitas tak kalah penting,” ujarnya.
Widodo juga menyoroti perlunya sikap terbuka, kemauan belajar, dan ketangguhan mental dalam menghadapi dinamika kerja yang bergerak cepat. “Fresh graduate biasanya akan kaget dengan dinamika dunia kerja yang bergerak cepat, jangan lupakan juga ketangguhan mental dan kedewasaan emosional,” katanya.
Kuliah umum tersebut menjadi penutup rangkaian BCA Berbagi Ilmu 2025 yang digelar di sejumlah kampus dengan total peserta 6.375 mahasiswa.
Wakil Rektor I UMS Prof Ihwan Susila menilai kegiatan itu membantu mahasiswa memahami tuntutan profesional sejak dini. “Kuliah umum ini menjadi momentum penting demi memperluas wawasan tentang dunia kerja dan pentingnya membangun sikap profesional sejak dini,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan, program Public Employment Services (PES) akan dipacu melalui digitalisasi layanan dan pendekatan yang lebih inklusif. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut sejumlah inovasi tengah dioptimalkan.
"Inovasi lain yakni melakukan komunikasi aktif ke perusahaan (kunjungan, job canvassing) dan pelayanan inklusif dan ramah terhadap kelompok rentan,” kata Yassierli dalam Community of Practice (CoP) Pengantar Kerja bersama JICA di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Penguatan PES juga diarahkan melalui pemetaan kompetensi pencari kerja, pendampingan personal berbasis manajemen kasus, konsultasi virtual, integrasi data pasar kerja, serta penyelarasan pelatihan dan penempatan dengan lembaga pelatihan dan mitra industri lewat platform SIAPKerja/SISNAKER.

2 hours ago
2














































