REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara resmi membuka gelaran Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (24/9/2025).
Dalam sambutannya, Fadli menegaskan literasi, buku, dan penerbitan bukan sekadar produk industri, melainkan jembatan antarperadaban yang memperkuat karakter bangsa.
Ia menekankan pentingnya membaca dengan kesadaran, menulis dengan makna, serta menerbitkan dengan visi di tengah derasnya arus informasi digital.
Menurut Fadli, buku tetap memiliki nilai yang tak tergantikan meski era digital semakin mendominasi.
"Buku adalah bagian dari material culture yang penting. Koleksi perpustakaan saya sudah lebih dari 100 ribu buku, dan saya sudah menulis 40 buku. Karena hanya dengan membaca, kita bisa mendapatkan inspirasi dan berdialog," kata dia.
Ia juga menyoroti keterbatasan karya Indonesia yang diakses dunia internasional, sehingga Kementerian Kebudayaan memperkenalkan program MTN Translation Funding untuk mendukung penerjemahan karya ke berbagai bahasa.