Begini Isi Jeroan Bisnis Perusahaan Anak Haji Isam (JARR)

2 days ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia —  Perusahaan milik Haji Isam atau Andi Syamsuddin ArsyadPT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) sempat menjadi sorotan beberapa tahun lalu. Pasalnya dia menempatkan Jhony Saputra yang masih berusia 21 tahun sebagai komisaris utama perusahaan tersebut.

Sebagai informasi Jhony merupakan anak kedua Haji Isam. Sebagai informasi, selain duduk sebagai komisaris utama JARR, Jhony juga merupakan pemilik PT Citra Agro Raya, perusahaan yang menggenggam 38,25% saham Pradiksi Gunatama (PGUN). 

Adapun mengutip informasi dalam Public Expose perusahaan, JARR berdiri pada 2014. Kegiatan usaha utama perseroan adalah pengelolaan perkebunan kelapa sawit termasuk industri (biodiesel dan minyak goreng). Perusahaan ini berlokasi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

JARR mulai beroperasi secara komersial pada 2019. Lalu pada November 2023, perusahaan melebur dengan PT Jhonlin Agro Lestari dan kemudian melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 4 Agustus 2022. 

Perusahaan melaporkan memiliki pabrik biodiesel dengan kapasitas 1.500 ton per hari (TPD). JARR menilai bisnis biodiesel di Indonesia berkembang pesat, terutama sejak diterapkan program mandatori campuran biodiesel seperti B20, B30, hingga B35 dan B40 dan seterusnya.

Indonesia memanfaatkan keunggulan sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia untuk memproduksi biodiesel dari CPO (minyak sawit). Kebijakan ini bertujuan mengurangi impor solar, mendorong energi terbarukan, dan menambah nilai industri sawit.

Selain pabrik biodiesel, JARR juga memiliki pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 TPD dan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 TPD. Perusahaan memiliki lahan kebun sawit dengan Hak Guna Usaha (HGU) 27.936 hektare. Area luas tanam saat ini sebanyak 17.964 hektare dengan rencana tanam baru 2025 seluas 700 hektare. 

Perusahaan juga tercatat memiliki aset pelabuhan dengan kapasitas 1 kapal 10.000 DWT dan 3 kapal 5.000 DWT.

Aset-aset tersebut menghasilkan sejumlah produk seperti fatty matter, glycerin, fame, RBDP stearin, PFAD, CPO, dan minyak goreng merek JAR. 

Sementara itu sepanjang kuartal I-2025, JARR membukukan penjualan bersih senilai Rp 849,09 miliar, naik 2,67% secara tahunan (yoy). Akan tetapi dengan menurunnya beban pokok penjualan sebesar 4,45% yoy, laba bruto perusahaan pun melonjak 85,8% yoy menjadi Rp 121,25 miliar. 

Alhasil setelah dikurangi beban umum, beban keuangan, dan pajak, laba bersih Jhonlin Agro per kuartal I 2025 sebesar Rp 59,73 miliar, naik 98,23% yoy. 

Berdasarkan data perusahaan, data penjualan FAME sepanjang tiga bulan pertama tahun ini telah mencapai 59% target tahun 2025 atau 49.426 kilo liter. Pada periode yang sama penjualan non-FAME didominasi oleh crude glycerine sebanyak 4.000 ton. 

Lalu diikuti oleh palm fatty acid distilate 3.800 ton, kernel 1.721 ton, minyak goreng 1.464 kilo liter, fetty matter 1.209 ton, dan tandan buah segar 733 ton. 

JARR menyebutkan bahwa pada tiga bulan pertama tahun ini margin perusahaan naik dan membuat laba bersih melonjak. Apabila tren ini berlanjut, maka target laba akhir tahun senilai Rp 312 miliar dapat tercapai. 

Perusahaan dalam upaya mendorong laba bersih akan meningkatkan performa pabrik bio diesel menjadi 60%-70%. Perusahaan juga akan meningkatkan kinerja pabrik CPO dalam menghasilkan CPO internal. CPO internal saat ini sudah mencapai 15% dari total CPO yang diolah dan pada tahun 2025 akan ditingkatkan menjadi 20%-25% dari total CPO. Hal ini akan berdampak adanya efisiensi biaya dalam hal pembelian CPO sebagai bahan baku utama biodiesel. 

Perusahaan juga akan meningkatkan penjualan produk minyak goreng yang telah dipasarkan di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan wilayah Kalimantan Timur.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Buka Suara Soal Isu Persib Bandung Mau IPO

Next Article Rahasia Sukses Haji Isam dari Sopir Truk Hingga Jadi Crazy Rich

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|