Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntarningsih sudah menyiapkan sejumlah program prioritas yang akan dikerjakan di tahun depan. Hal ini terlihat dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2026 yang akan dibahas bersama-sama dengan DPRD.
Ia menjelaskan, pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional sehingga harus ada sinkronisasi kebijakan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan kabupaten. Oleh karena itu, tema dan prioritas pembangunan kabupaten mengacu tema dan prioritas pembangunan di tingkat provinsi dan nasional.
“Tema untuk tahun depan adalah Penguatan Pondasi Pembangunan Melalui Peningkatan Derajat Pendidikan, Kesehatan, Kemandirian Ekonomi Berdasarkan Potensi Daerah yang Lestari Menuju Kesejahteraan Masyarakat,” kata Mbak Endah, sapaan akrabnya, Ahad (14/9/2025).
Menurut dia, prioritas pembangunan Kabupaten Gunungkidul di 2026 antara lain, Bocah Pinter untuk meningkatkan derajat Pendidikan di Bumi Handayani. Selanjutnya, ada Warga Sehat yang merupakan pengejawantahan dari urusan strategis di bidang kesehatan.
Di sisi lain, juga ada Tani Makmur dan UMKM Berdaya; Gunungkidul Berdikari; Pamong Nglayani dan Ngayomi. Adapun program keenam menyangkut tentang kelestarian lingkungan dalam bentuk Alam Lestari.
“Nanti akan dijabarkan secara medetail dalam APBD 2026 yang sedang dibahas dengan anggota DPRD Gunungkidul,” katanya.
BACA JUGA: Ini Alasan Pemkab Belum Menghapus Dua OPD di Gunungkidul
Secara umum, plafon pendapatan di tahun depan diproyeksikan sebesar Rp1.987.092.436.248. jumlah ini terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp304,467 miliar; pendapatan transfer dari Pemerintah Pusat sebesar Rp1,636 triliun.
Adapun pendapatan ketiga bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah. Besaran dari anggaran ini diperkirakan mencapai Rp46,11 miliar.
“Jadi ditotal pendapatan di tahun depan diproyeksikan sebesar Rp1,987 triliun,” kata Endah.
Selain itu, juga ada proyeksi pengeluaran berupa belanja yang tertuang dalam RAPBD 2026. Diproyeksikan, sektor belanja pemkab tahun depan sebesar Rp2.042.402.436.248
Pengeluaran terdiri dari belanja operasi sebesar Rp1,614 triliun; belanja modal sebesar Rp103,4 miliar. Selain itu, juga ada belanja transfer sebesar Rp321.4 miliar dan belanja tak terduga sejumlah Rp3 miliar.
Didalam plafon ini, Endah tidak menampik, jumlah belanja lebih besar dari pendapatan yang diterima. Oleh karena itu, pemkab sudah menyiapkan pembiayan daerah yang diproyeksikan sebesar Rp55,3 miliar.
Pagu ini bersumber dari penerimaan pembiayaan Rp86,3 miliar yang dikurangi dengan pengeluaran pembiayaan untuk penyertaan modal BUMD sebesar Rp31 miliar. “Penyusunan RAPBD ini sudah disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan di atasnya yang lebih tinggi,” katanya.
Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini mengatakan, proses pembahasan diawali dengan penyerahan pengantar nota keuangan APBD 2026 dalam rapat paripurna DPRD yang berlangsung Kamis (11/9/2025). Menurut dia, pembahasan akan dilakukan secara simultan dengan melibatkan fraksi-fraksi di DPRD. Selain itu, juga ada koordinasi yang dilakukan komisi bersama dengan mitra yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemkab.
“Intinya pembahasan dilakukan agar menghasilkan APBD yang berpihak pada kepentingan Masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News