Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis minat investor akan aset di pasar modal, khususnya saham masih akan bertumbuh di tengah investor kripto yang melonjak di tenga sentimen dukungan Donald Trump.
Sebagaimana diketahui, Donald Trump beberapa kali mengemukakan soal dukungannya terhadap pasar kripto. Terbaru, Trump meluncurkan Trump Coin yang nilainya hampir mencapai Rp 90 triliun.
Harga Bitcoin melonjak hingga US$109.225 berdasarkan indeks CoinDesk sebelum turun ke bawah US$105.000 tak lama setelah Trump resmi dilantik. Sejak Trump terpilih kembali, harga Bitcoin telah meningkat lebih dari 50%.
Investor dalam negeri pun terpantau memiliki minat yang besar terkait kripto, dibandingkan dengan saham. Hal ini terlihat dari kapitalisasi pasar kripto yang empat kali lebih besar dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy mengakui bahwa kripto memang menjadi primadona baru. Namun, pihaknya optimis pasar modal bisa terus melesat meski adanya pengalihan portofolio investor dari saham ke kripto.
"Diversifikasi portofolio itu wajar, tapi kita harus tetap optimis. Pasar modal kita punya potensi besar untuk terus berkembang," jelas Irvan kepada wartawan, Senin, (20/1/2025).
Menurutnya, pergerakan aset investasi, termasuk saham dan kripto, sangat bergantung pada tren pasar yang bersifat siklikal. Secara historis, pergerakan harga saham jauh lebih baik daripada kripto pada dua tahun lalu.
"Jadi semua ini ada masanya. Investor yang bijak biasanya akan menyebar investasinya di berbagai instrumen," jelasnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat transaksi kripto di Indonesia hingga akhir November 2024 telah mencapai Rp 556,53 triliun. Angka tersebut melonjak lebih dari 376% secara tahunan (yoy).
Adapun total investor kripto juga meningkat menjadi 22,11 juta, dari bulan Oktober lalu sebanyak 21,63 juta investor.
Sementara jika dibandingkan dengan jumlah investor saham, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal Indonesia sebanyak 14,58 juta SID pada 29 November 2024. Angka ini tumbuh 20% year to date (ytd).
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: