Ilustrasi cuaca panas. - Freepik
Harianjogja.com, JAKARTA – Seiring dengan meningkatnya suhu global, penting bagi kita untuk tidak meremehkan risiko kesehatan yang datang bersamaan dengan panas terik.
Tubuh kita memiliki kemampuan luar biasa untuk mendinginkan diri, tetapi saat suhu dan kelembapan terlalu tinggi, sistem ini bisa kewalahan.
Berikut adalah beberapa risiko dan penyakit terkait cuaca panas yang perlu Anda waspadai:
1. Penyakit yang Berhubungan Langsung dengan Panas
Ini adalah kondisi yang terjadi saat tubuh tidak mampu lagi mendinginkan dirinya secara efektif. Tingkatannya bervariasi dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.
Kelelahan Panas (Heat Exhaustion): Ini adalah peringatan serius bahwa tubuh Anda kepanasan. Gejalanya meliputi keringat berlebih, kulit pucat dan lembap, pusing, mual, sakit kepala, dan detak jantung yang cepat. Jika mengalami ini, segera pindah ke tempat yang lebih sejuk, longgarkan pakaian, dan minum air dingin.
Sengatan Panas (Heatstroke): Ini adalah kondisi darurat medis. Heatstroke terjadi ketika suhu inti tubuh melonjak di atas 40°C. Gejalanya meliputi kulit yang panas, merah, dan kering (tidak berkeringat), denyut nadi yang cepat dan kuat, kebingungan, hingga kehilangan kesadaran. Segera hubungi bantuan medis darurat jika Anda mencurigai seseorang mengalami heatstroke.
2. Dehidrasi
Ini adalah pemicu utama dari banyak masalah terkait panas. Dehidrasi terjadi ketika Anda kehilangan lebih banyak cairan daripada yang Anda minum. Gejala awalnya adalah rasa haus yang ekstrem, mulut kering, dan urin berwarna gelap. Jika dibiarkan, dehidrasi dapat dengan cepat berujung pada kelelahan panas.
3. Keracunan Makanan
Mengapa keracunan makanan lebih sering terjadi saat cuaca panas? Karena bakteri seperti Salmonella dan E. coli berkembang biak lebih cepat pada suhu hangat. Makanan yang ditinggalkan di luar ruangan bahkan untuk waktu yang singkat bisa menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi kuman.
4. Masalah Kulit (Ruam Panas dan Sunburn)
Ruam Panas: Terjadi ketika keringat terperangkap di bawah kulit, menyebabkan benjolan-benjolan kecil berwarna merah yang terasa gatal. Ini umum terjadi pada bayi dan di area lipatan kulit.
Terbakar Sinar Matahari (Sunburn): Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kulit menjadi merah, nyeri, dan melepuh. Sunburn tidak hanya menyakitkan, tetapi juga meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
Meskipun semua orang bisa terpengaruh, beberapa kelompok lebih rentan terhadap dampak cuaca panas:
- Bayi dan anak-anak kecil.
- Lansia (di atas usia 65 tahun).
- Orang dengan penyakit kronis (seperti penyakit jantung, paru-paru, atau ginjal).
- Pekerja luar ruangan atau atlet.
- Wanita hamil.
Cara Tetap Aman di Tengah Cuaca Panas
Berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan oleh WHO:
- Minumlah air secara rutin
- Kenakan pakaian yang ringan, berwarna terang, dan longgar
- Hindari jam puncak panas
- Gunakan kipas angin atau AC
- Jangan lupa gunakan suncreen & sunblock minimal SPF 30
- Segera simpan sisa makanan di dalam kulkas dan pastikan makanan dimasak hingga matang sempurna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com