Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjelaskan terkait penggunaan dana IPO. Dalam hal ini manajemen menjelaskan terkait pertimbangan BUKA sama sekali belum mengalokasikan dana IPO kepada entitas anak PT Buka Investasi Bersama.
Sebab, manajemen menilai bahwa PT Buka Investasi Bersama masih memiliki kecukupan modal yang memadai. "Oleh karena itu, dana IPO saat ini belum dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama," tulis manajemen, Selasa (25/2/2025).
Namun, manajemen akan terus memantau secara aktif kecukupan modal dari PT Buka Investasi Bersama, sesuai dengan rencana penggunaan dana IPO yang telah disetujui oleh pemegang saham.
Berdasarkan laporan keuangan 30 September 2024, PT Buka Investasi Bersama sebagai entitas anak tidak langsung memiliki total aset sebesar Rp19,4 miliar atau menurun
10,18% dibandingkan periode 31 Desember 2023. Penurunan total aset yang tercatat pada PT Buka Investasi Bersama disebabkan oleh penurunan nilai investasi jangka panjang.
"Perseroan akan terus memantau secara aktif kinerja PT Buka Investasi Bersama, guna memastikan implementasi rencana penggunaan dana IPO dapat berjalan sesuai dengan tujuan, serta untuk memaksimalkan kineria PT Buka Investasi Bersama ke depannya," ucapnya.
Adapun perseroan tercatat masih membukukan kerugian dengan arus kas terakhir yang masih negatif, sementara porsi dana IPO sebesar Rp9,3 triliun. "Perseroan secara terus-menerus mengevaluasi kinerja berbagai segmen usaha yang dimiliki, guna mengantisipasi penurunan arus kas," ucapnya.
Manajemen menegaskan, untuk meningkatkan performa keuangan dan mengurangi kerugian, Perseroan memutuskan untuk melakukan restrukturisasi yang diumumkan melalui KeterbukaanInformasi pada 30 Oktober 2024.
Melalui langkah restrukturisasi ini, Perseroan menargetkan arus kas yang semakin membaik, serta memperkuat posisi Perseroan untuk memaksimalkan penggunaan sisa dana IPO guna memberikan imbal hasil yang lebih baik bagi para pemegang saham.
Dalam proses ini, Perseroan akan mengalokasikan dana IPO secara selektif, hanya untuk entitas yang menuniukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan dan performa bisnis yang baik.
Prinsip kehati-hatian menjadi dasar dalam pengalokasian dana IPO, yang dijalankan melalui pemantauan berkala terhadap kineria bisnis dan mempertimbangkan kondisi pasar serta perekonomian secara keseluruhan dalam pengambilan keputusan strategis.
Sementara menunggu pengalokasian dana IPO secara lebih efektif dan prudent, Perseroan akan menempatkan dana dalam investasi dengan tingkat risiko yang rendah, untuk menjaga stabilitas keuangan dan memastikan ketahanan arus kas.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bank of Korea Pangkas Suku Bunga, Terendah Sejak Agustus 2022
Next Article Teddy Oetomo Mundur dari Kursi Direktur Bukalapak (BUKA)