Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat was-was banyak pihak, salah satunya terkait kebijakan tarif dagang Negeri Paman Sam ke negara-negara lain.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, buka suara terkait potensi kebijakan tarif dagang Trump terhadap Indonesia. Ia mengatakan RI telah melakukan diskusi dengan berbagai pihak di AS, namun semua itu tergantung dengan pemerintahan baru Trump.
"Kita (Indonesia) dengan AS sebenarnya sudah membahas skema dalam konteks Indo Pacific Economic Framework atau IPEF selama 2,5 tahtun. Kita sudah diskusi dan sudah ada empat pilar di sana," kata Susiwijono dalam acara Lembaga Fakultas Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI dan Dewan Bisnis AS-ASEAN di Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
Selain itu, kata Susiwijono, perwakilan RI juga telah melakukan diskusi panjang dengan Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) dan pihak AS lainnya.
"Sudah keluar Peraturan Presiden (perpres), juga berbagai kerja sama kita termasuk pilar satu mengenai perdagangan. Namun memang kan (semua) tergantung pemerintahan AS yang baru ini," ujarnya.
Dalam konteks penurunan tarif, Susiwijono menyebut pihaknya akan melihat terlebih dahulu kebijakan apa yang akan diambil AS di masa depan. Namun ia mencatat bisa saja Indonesia terdampak bila Trump mempertimbangkan neraca perdagangan selama ini.
"Jadi harus hati-hati dengan kebijakan tarif RI dengan AS, pasti akan berpengaruh," imbuhnya.
Meski begitu, Susiwijono menyebut pada masa jabatan pertama Trump beberapa tahun lalu, perdagangan Indonesia sempat naik karena ada beberapa pihak yang memanfaatkan RI, termasuk mengucurnya investasi ke Tanah Air.
"Sebenarnya saya sih yakin era Trump ini pun kita masih bisa lebih tinggi lagi... bisa lebih besar lagi di masa yang sekarang," tambahnya.
AS merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia di berbagai sektor. Washington merupakan tujuan ekspor Indonesia terbesar ke-2 setelah China dan sumber impor Indonesia ke-6 dunia. Produk ekspor unggulan Indonesia ke AS antara lain minyak sawit, alas kaki, ban, hingga boga bahari atau seafood.
Sebagai informasi, menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag), total perdagangan Indonesia dan AS pada periode Januari hingga Juli 2023 tercatat sebesar US$20,15 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS sebesar US$ 13,44 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar US$6,71 miliar.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Mendag Lepas Ekspor Baja ke New Zealand Senilai USD 1,5 Juta
Next Article Paus Fransiskus Kritik Trump & Kamala Harris Soal Ini