Diduga Masalah Dana, SPPG Siswodipuran 002 Boyolali 2 Hari Tak Beroperasi

2 hours ago 4

Diduga Masalah Dana, SPPG Siswodipuran 002 Boyolali 2 Hari Tak Beroperasi Warga saat melewati SPPG Siswodipuran 002 Boyolali yang tak beroperasi selama dua hari, Selasa-Rabu (16-17/9/2025). (Solopos - Ni'matul Faizah)

Harianjogja.com, BOYOLALI--Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Siswodipuran 002 Boyolali sudah dua hari tak beroperasi, yakni pada Selasa dan Rabu (16-17/9/2025). Sehingga, program makan bergizi gratis (MBG) di yang dilayani SPPG tersebut terhenti.

Pada Rabu, suasana SPPG Siswodipuran 002 Siswodipuran Boyolali terpantau lesu tak ada aktivitas. Hanya ada anggota satuan pengamanan (satpam) yang berjaga dan dua mobil pengantar menu SPPG terparkir di halaman.

Yok Kita Gas, BRI Peduli Atasi Masalah Sampah di Bali

Kepala Regional SPPI Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Provinsi Jawa Tengah, Reza Mahendra, mengonfirmasi SPPG Siswodipuran II berhenti beroperasional selama dua hari.

"Itu ada error sistem untuk pencairan dana tapi untuk besok sudah beroperasional. Baru saja dilaporkan dari bank itu, ada persoalan di password ketika dia ingin masuk pencairan, tapi hari ini sudah. Sehingga hari ini sudah beroperasional lagi," kata dia saat dihubungi wartawan, Rabu.

Reza mengatakan saat pencairan harus login, akan tetapi ada salah password. Reza mengatakan saat ini masalah tersebut telah selesai sehingga Kamis (18/9/2025) SPPG Siswodipuran 002 bisa mulai beroperasi lagi.

Sementara itu, Kepala SDN I Siswodipuran, Sri Sulasmi, yang sekolahnya menjadi penerima manfaaat dari SPPG Siswodipuran 002 membenarkan dua hari ini program MBG berhenti.
Sri menjelaskan program MBG telah berjalan untuk 189 siswanya sekitar satu bulan.

"Kemarin kami diberitahu secara lisan pada Senin [15/9/2025] katanya [ada] masalah keuangan. Lalu, kami beritahukan ke grup WhatsApp paguyuban wali murid," kata dia.

BACA JUGA: Masih Ada 91.900 Warga Miskin di Wonogiri

Sri mengatakan hal tersebut tak terlalu berpengaruh ke siswa. Namun, uang saku siswa harus bertambah.

Menurutnya, program MBG sangat membantu siswa karena bisa makan sesuai selera bahkan bisa meminta menu dan dikabulkan walau tidak secara spontan.

"Benar mengurangi uang jajan, bahkan anak yang pembinaan lomba atau ekstra bisa merasakan makanannya. Jadi program ini benar-benar bermanfaat," kata dia.

Sementara itu, salah satu siswa kelas VI SDN I Siswodipuran, Rizal Rezky Aditia, mengatakan saat program MBG dilaksanakan, uang sakunya Rp5.000 per hari. Namun, saat berhenti dua hari ini ia harus membawa uang saku Rp10.000 per hari.

Menurutnya, menu MBG sangat bervariasi sehingga dirinya tidak bosan.

"Senang dengan adanya MBG karena bisa mengurangi uang jajan. Terus makanannya enak-enak, saya pernah request ayam katsu dan dikabulkan. Pas berhenti ini ya uang jajannya jadi tambah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|