Harianjogja.com, PONOROGO—Sejumlah rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RSUD dr. Harjono Ponorogo ditunda menyusul penetapan Yunus Mahatma, Direktur rumah sakit tersebut sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kabid Humas RSUD dr. Harjono, Sugianto, menegaskan bahwa seluruh aktivitas pelayanan medis maupun administrasi tetap beroperasi seperti biasa pasca peristiwa penangkapan pimpinan mereka oleh KPK. Tetapi, sejumlah rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-108 RSUD dr. Harjono Ponorogo resmi ditunda kecuali acara lari bertajuk Healthy Run RSDH yang baru saja dilaksanakan.
“Tetap kami laksanakan karena pesertanya banyak yang dari luar kota dan berbayar,” ujarnya saat ditemui seusai acara Healthy Run, Minggu (9/11/2025).
Menurutnya, penetapan direktur RSDH, Yunus Mahatma bersama tiga orang lainnya sebagai tersangka tidak akan mengganggu pelayanan Rumah Sakit pelat merah tersebut. Dia memastikan, seluruh jajaran RSUD dr. Harjono Ponorogo berkomitmen menjaga stabilitas layanan dan tetap solid di tengah situasi yang tengah dihadapi.
“Pelayanan berjalan lancar, normal seperti biasa. Manajemen juga tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” jelasnya.
Namun, dia menegaskan bahwa ada beberapa agenda internal lain yang semula dijadwalkan dalam rangkaian HUT rumah sakit sementara ditunda hingga situasi kembali kondusif.
“Untuk rangkaian kegiatan lain sementara kita tunda menunggu situasi baik,” tegasnya.
Seperti diketahui, KPK melaksanakan kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Jumat (7/11/2025) sore di lingkungan Pemkab Ponorogo. Dalam konferensi pers terbaru, KPK mengumumkan telah menetapkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (SUG), Sekretaris Daerah Ponorogo Agus Pramono (AGP), Direktur RSUD Dr. Harjono Ponorogo Yunus Mahatma (YUM), serta Sucipto (SC) selaku pihak swasta atau rekanan RSUD Ponorogo sebagai tersangka korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
