Disebut Punya Emas 57 Ton Emas, Kekayaan Soekarno Dibongkar Keluarga

2 months ago 32

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden pertama RI Sukarno dikabarkan memiliki harta berupa 57 ton emas yang masih tersimpan di Bank Swiss.

Adapun seluruh emas tersebut, konon kabarnya dipinjam Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy pada 1963 untuk pembangunan Paman Sam.

Kendati demikian, apakah Sukarno benar-benar memiliki harta emas batangan sebanyak 57 ton?

Jika menilik kembali data-data sejarah, Sukarno tampaknya tidak memiliki harta sebanyak itu. Faktanya, selama menjadi Presiden Sukarno hidup kesulitan. Pernyataan ini ia ungkapkan sendiri dalam dalam wawancaranya kepada jurnalis AS, Cindy Adams.

Dalam wawancara tersebut Sukarno menyebutkan bahwa gajinya selama menjadi presiden hanya US$ 220. Ia pun tidak memiliki rumah dan tanah. Karenanya, wajar apabila dia hidup dari istana ke istana yang dimiliki negara.

Bahkan, tutur Sukarno, dia pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri. Duta besar itu merasa kasihan karena Sukarno memakai baju tidur yang sudah robek.

"Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?" kata Sukarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964).

Masih mengutip wawancara dengan Cindy Adams, saking miskinnya, Sukarno bahkan pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat. Namun, dia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Pernyataan Sukarno dalam wawancara tersebut, dibenarkan oleh putra pertamanya, Guntur Sukarnoputra.

Dalam kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan 26 September 2020, Guntur menyebut jika Sukarno, sejak sebelum sampai jadi presiden, kantongnya selalu tipis.

Ia juga menyebut tak heran kalau ayahnya kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.

"Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini," kata Guntur.

Guntur juga sempat membantah dengan gamblang mengenai kepemilikan emas tersebut. Dia mengatakan bahwa cerita tersebut tidak masuk secara logika. 

"Sekarang katanya banknya emasnya berton-ton. Pikir saja, kalau emas berton-ton disimpan di bank di Swiss, yang saya sendiri pernah ke sana, itu ruang penyimpanan uang di Swiss itu enggak akan muat mau diisi emas segitu banyak. Jadi saya pikir ini bohong semua ini," kata Guntur.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta segunung Sukarno. Lewat tulisan Kuasa dan Negara (1983), Ong mematahkan cerita itu dan memberi fakta sejarah sesungguhnya. Salah satunya terkait cerita Sukarno mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam.

Kata Ong, tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno. Apalagi mewariskan batangan emas. Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan. Apalagi saat itu, Mataram Islam disebut masih punya utang kepada VOC.

Ong juga menyebut kalau kisah harta Sukarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Sukarno tidak melarat hingga akhir hayatnya. Ini artinya cerita harta karun emas batangan presiden pertama Indonesia yang selama ini dipercaya tidak benar.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bocoran Investasi Pilihan MI Hadapi Ricuh Perang Dagan Trump

Next Article Misteri Emas 57.000 Kg Milik Soekarno Akhirnya Terkuak

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|